Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga komoditas utama penyumbang impor non minyak dan gas (migas) sepanjang Januari-Oktober 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik BPS Pudji Ismartini menyampaikan, tiga komoditas utama yang paling banyak diimpor adalah mesin/peralatan mekanis, mesin/peralatan elektrik, hingga kendaraan dan bagiannya.
“Sepanjang Januari-Oktober 2025 nilai impor tiga komoditas tersebut memberikan share 37,84% terhadap total impor non migas,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Impor Konsumsi dan Bahan Baku/Penolong Kompak Turun Sepanjang Januari-Oktober 2025
Adapun Indonesia paling banyak melakukan impor yakni komoditas mesin/peralatan mekanis mencapai US$ 30,10 miliar atau meningkat 7,41% dari periode sama tahun lalu.
Dari sisi volumenya, impor mesin/peralatan mekanis mencapai 3,89 juta ton atau naik 8,29% dari periode sama tahun lalu.
Selanjutnya, impor mesin/perlengkapan elektrik mencapai US$ 25,71 miliar atau naik 13,40%. Dari sisi volumenya juga meningkat 23,44% atau mencapai 1,77 juta ton.
Terakhir, impor kendaraan dan bagiannya mencapai US$ 9,10 miliar atau naik 15,39%. Dari sisi volumenya juga naik 21,71% atau mencapai 1,38 juta ton.
Baca Juga: BPS: Impor Pada Oktober 2025 Turun Jadi US$ 21,84 Miliar
Untuk diketahui secara kumulatif, nilai impor sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mencapai US$ 198,16 miliar, atau naik 2,19% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Impor tersebut terdiri dari impor migas mencapai US$ 26,56 miliar atau turun 12,67%, dan impor non migas mencapai US$ 171,61 miliar atau naik 4,95%.
Selanjutnya: Sari Kreasi Boga (RAFI) Siapkan Lini Usaha Baru untuk Kejar Pertumbuhan Bisnis 2026
Menarik Dibaca: Cessa Gandeng RS Bunda Group, Hadirkan Solusi untuk Bayi Baru Lahir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













