kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia mengincar pasar ekspor Afrika dan Amerika Selatan


Selasa, 20 Desember 2011 / 07:44 WIB
Indonesia mengincar pasar ekspor Afrika dan Amerika Selatan
ILUSTRASI. Petani memanen cabai merah keriting di Bogor, Rabu (6/1).


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menargetkan ekspor Indonesia tahun depan naik 10% ketimbang target 2011 sebesar US$ 200 miliar. Demi menjaga kestabilan target ekspor itu, pemerintah kita incar beberapa negara tujuan ekspor baru.

Beberapa negara digadang-gadang akan menjadi target pasar ekspor Indonesia antara lain: Afrika dan Amerika Selatan. Makanya, di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-VIII World Trade Organization (WTO), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menggelar pertemuan bilateral dengan para utusan negara tersebut. Tujuannya adalah untuk menjajaki ekspor ke wilayah itu.

Gita, antara lain bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Afrika Selatan Rob Davies, Menteri Perdagangan Perindustrian, dan Pariwisata Kolombia Juan David Barboss, Wakil Menteri Perdagangan Chile Jorge Bunster Betteley, serta Menteri Perdagangan dan Investasi Nigeria Olusegon Olutoyin Aganga. Gita menuturkan, pertemuan itu bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia dengan negara mitra melalui kerja sama bilateral.

Ia mengklaim, hasil pertemuan bilateral tersebut memperoleh hasil yang baik. Masing-masing menteri sepakat mempererat hubungan kerjasama antar pemerintah, sektor swasta, serta pemerintah dengan sektor swasta di masing-masing negara.

Langkah awal kerjasama, dirintis melalui misi dagang dan forum kerja sama bilateral. Upaya itu digelar sebagai antisipasi menghadapi situasi perekonomian global.

Gita menilai, kerjasama antarnegara belahan dunia bagian selatan merupakan upaya peningkatan kapasitas negara berkembang di tengah krisis dunia. Apalagi, perdagangan bilateral Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Selatan dan Afrika bagian selatan tersebut berpotensi besar mengingat keragam produk yang dihasilkan oleh masing-masing negara. "Kerjasama bisnis dan hubungan perdagangan tersebut itu akan segera ditindaklanjuti pada pertemuan bilateral selanjutnya," tandas Gita, kemarin (19/12).

Saat ini, pemerintah sedang berniat melakukan diversifikasi pasar ekspor ke sejumlah negara. Diversifikasi dilakukan agar pasar ekspor Indonesia tak menurun drastis gara-gara ancaman krisis. Maklum saja, ekonomi dunia diprediksi bakal melambat sehingga mempengaruhi ekspor Indonesia.

Permintaan ekspor dari pasar utama Indonesia diperkirakan akan merosot lantaran terimbas krisis. Oleh sebab itu, Indonesia harus berusaha melebarkan pasar agar ekspor agar tetap kencang, sembari terus memperkuat pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×