kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Indonesia, Malaysia, Thailand sepakat kurangi ekspor demi mengangkat harga karet


Selasa, 26 Februari 2019 / 06:56 WIB
Indonesia, Malaysia, Thailand sepakat kurangi ekspor demi mengangkat harga karet


Reporter: Resya Nugraha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sedang berupaya untuk mengerek kembali harga karet yang tengah lesu. Saat ini harga karet terus mengalami penurunan hingga berada di kisaran US$ 1,45 per kilogram (kg). Padahal di tahun 2011, harga karet pernah berada di angka US$ 5 per kg.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan penurunan harga karet saat ini dipengaruhi dari bursa negara lain.

"Pembentukan harga karet alam langsung atau tidak langsung dipengaruhi bursa-bursa future market terutama di Shanghai, China, Jepang, di Singapura juga," ujarnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2).

Untuk mengatasi penurunan harga karet ini, pemerintah membuat tiga kebijakan dengan melakukan pertemuan tiga negara yang termasuk dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC), yaitu Thailand, Indonesia dan Malaysia di Thailand pada 22 Februari kemarin.

Salah satu keputusan dari tiga kebijakan yang disepakati ketiga negara yaitu dengan pengaturan jumlah ekspor karet. "Ketiga negara sepakat mengurangi ekspor sebesar antara 200 ribu hingga 300 ribu ton setahun," jelasnya.

Namun kebijakan ini merupakan keputusan jangka pendek. Dua kebijakan lainnya itu merupakan promosi pengembangan karet negara masing-masing dan replanting.

"Itu kebijakan jangka menengah itu baru 2-3 tahun lagi hasilnya kelihatan, jangka panjang 5-7 tahun lagi hasilnya baru kelihatan," tutur Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×