kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Indonesia jelaskan model asuransi bencana pada negara-negara SEADRIF


Kamis, 02 Mei 2019 / 16:31 WIB
Indonesia jelaskan model asuransi bencana pada negara-negara SEADRIF


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menceritakan bagaimana Indonesia mengantisipasi terjadinya bencana, mengingat Indonesia berada dalam zona rentan bencana (The Ring of Fire).

“Indonesia tahun ini memperkenalkan public asset insurance, membentuk pooling fund dan melibatkan pemerintah daerah. (Indonesia) dalam hal ini mengutilisasi dari strategi pembiayaan khususnya membentuk catasthropic bond,” jelas Menkeu pada pertemuan negara-negara anggota program Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF) dalam Asian Development Bank Annual Meeting yang ke-52 di Nadi, Fiji, seperti dikutip dari laman kemenkeu.go.id, Kamis (2/5).

Menkeu mengungkapkan tiga prinsip dalam melakukan manajemen risiko bencana yaitu institusi harus fleksibel dan dinamis, selaras dengan program nasional dan regional serta harus bisa menyeimbangkan peran publik dan swasta.

Menkeu juga menyatakan bahwa karakteristik risiko dari bencana alam sangat variatif dan berbeda sehingga dibutuhkan penanganan yang berbeda di setiap kasusnya. Ia berharap perkembangan teknologi bisa menunjukan perannya, khususnya berbagi informasi penanganan bencana dan mitigasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×