Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjadi menjadi pioner bagi negara-negara perintis platform blended finance yang bekerja dengan mitra multilateral global, filantropis, dan yayasan untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah Indonesia telah menetapkan target mencapai nol emisi gas rumah kaca pada tahun 2060. Tujuan tersebut dapat dicapai lebih awal dengan dukungan internasional melalui mekanisme blended finance yang merupakan cara untuk meningkatkan investasi dari sektor swasta dengan pendanaan publik dan filantropi secara strategis.
Ia bilang, Presiden Joko Widodo telah mengundang para mitra untuk bergabung dengan Indonesia dalam meluncurkan Global Blended Finance Alliance dalam G20 di Bali untuk meningkatkan pengembangan kapasitas, penelitian kebijakan, dan action labs untuk mencapai SDGs.
"Kami mengundang negara, pemodal, organisasi filantropi, dan mitra trisektor untuk berkolaborasi bersama di modal sektor swasta untuk memecahkan tantangan iklim, kesehatan, dan mencapai SDGs,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, Jumat (3/6).
Baca Juga: Menko Ekonomi: Kebijakan People First, Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia
Airlangga menegaskan bahwa Indonesia menjadi menjadi pioner bagi negara-negara perintis platform blended finance yang bekerja dengan mitra multilateral global, filantropis, dan yayasan untuk mewujudkan SDGs. Selain itu Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mendirikan platform blended finance SDGs yaitu SDG Indonesia One.
Lebih lanjut, peran Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 di masa pandemi, membuat Indonesia tidak hanya berfokus pada pembangunan berkelanjutan di dalam negeri tetapi juga mengajak negara-negara G20 saling berkolaborasi untuk pulih bersama.
Selain itu, Indonesia tidak hanya bertanggung jawab dengan pembangunan berkelanjutan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi untuk saat ini saja, melainkan juga untuk generasi selanjutnya.
“Tantangan yang ada saat ini mengharuskan kita membuat sejarah untuk melakukan perubahan sistem melalui kolaborasi berbagai pihak. Harapan ada di tangan kita. Let’s Recover Together, Recover Stronger!,” imbuh Airlangga.
Baca Juga: Menko Airlangga Bahas Travel Bubble dengan Sejumlah Menteri Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News