kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Indonesia harus beri tekanan kepada Australia


Kamis, 28 November 2013 / 13:58 WIB
Indonesia harus beri tekanan kepada Australia
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mengatakan, kasus penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Australia dalam perkembangannya telah memberi sinyal positif bagi Indonesia akhir-akhir ini.

"Proses review-nya kan sedang berjalan, tapi ada sinyal positif bahwa Australia telah membuat semacam protokol dan etik dalam menjalin hubungan bertetangga. Tapi sinyal positif kan baru bisa kita uji dengan gagasan apa yang masih akan dibawa Australia," katanya di Gedung DPR (28/11).

Mahfudz menambahkan, kasus penyadapan itu juga bisa dijadikan pintu masuk dan momentum untuk memaksa Australia agar menata ulang cara kerjasama dengan Indonesia.

"Tidak bisa dipungkiri Australia itu sangat membutuhkan peran Indonesia. Karena secara geografis misalnya, Indonesia sebagai tetangga terdekat dan ada di buffer zone nya kan. Secara geopolitik juga begitu," imbuhnya.

Menyadari Australia sangat membutuhkan Indonesia, lanjut Mahfudz, maka Indonesia dapat memberi tekanan kepada 'negeri kanguru' tersebut.

"Dengan aliansi politik Australia dengan Amerika Serikat dan seterusnya, mereka secara intens dalam waktu cukup lama melakukan spying ke Indonesia dan kita tidak menyukai ini, maka kita posisinya harus memberi tekanan. Bukan dalam posisi menawarkan, nanti kita dianggap bahwa Indonesia marah lalu melemah dengan lebih dulu menginisiatif tawaran-tawaran," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×