kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia gandeng Jepang usir kemacetan di jalan


Kamis, 28 Juni 2012 / 17:40 WIB
Indonesia gandeng Jepang usir kemacetan di jalan
ILUSTRASI. Harga Bitcoin pada Rabu (9/6) ada di US$ 35.000, setelah Selasa (8/6) terpuruk ke US$ 31.000. REUTERS/Dado Ruvic.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) menggandeng pemerintah Jepang untuk menerapkan Intelligent Transport System (ITS) atau sistem manajemen lalu lintas dengan teknologi mutakhir dan terintegrasi.

Sistem ini diharapkan mampu mengatasi kemacetan dan masalah transportasi di Tanah Air yang mayoritas sudah mencapai ambang batas atas. Dengan ITS ini, memungkinkan efisiensi penggunaan jalan hingga 10%, mengurangi energi terbuang 30%, mengurangi waktu perjalanan 15%, dan mengurangi polusi hingga 30%.

Namun biaya pemasangan ITS ini sangat mahal, sehingga membutuhkan kerja sama antar kementerian. “Kami sengaja menggandeng pemerintah Jepang yakni Ministry of Land, Infrastructure and Transportation (MLIT) untuk memanfaatkan ITS ini, karena mereka berpengalaman dengan teknologi yang canggih ini,” kata Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, Kamis (28/6).

Mangindaan menambahkan, kerja sama dengan MLIT atau Kementerian Transportasi Jepang tidak berhenti hanya sampai pada penyelenggaraan seminar ITS ini. “Bahkan saat ini Sekjen Kemenhub berada di Jepang untuk membahas secara teknis mengenai ITS ini,” ungkapnya.

Ia berharap, tahun ini konsep ITS sudah rampung sehingga ia bisa merancang anggarannya mengingat diperlukan dana yang dibutuhkan sangatlah besar untuk implementasi ITS di Tanah Air demi mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin parah.

Menhub menargetkan, pemanfaatan ITS harus dilaksanakan secara simultan dan bersamaan dengan manajemen kebutuhan lalu lintas dan peningkatan penggunaan angkutan umum secara terpadu yaitu antar moda transportasi, baik jalan raya, kereta api, kapal laut, dan udara.

Vice Minister for Engineering Affairs MLIT Jepang Naosyoshi Sato mengatakan pihaknya siap membantu pemerintah Indonesia dalam menerapkan ITS. Selama ini, Jepang sudah selalu bekerja sama dengan pemerintah RI untuk teknologi transportasi dan pencegahan bencana.

“Untuk ITS ini kami sedang menyusun konsepnya. Soal investasi, perlu pembicaraan tahap lanjut, saat ini masih tahap memperkenalkan sistem ITS ini,” terang Sato. Jepang sudah menerapkan teknologi ini sejak tahun 1973, terutama untuk mengontrol lalu lintas di Metropolitan Expressway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×