kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.087   6,74   0,10%
  • KOMPAS100 1.052   4,24   0,40%
  • LQ45 824   2,14   0,26%
  • ISSI 211   0,63   0,30%
  • IDX30 423   1,26   0,30%
  • IDXHIDIV20 507   2,12   0,42%
  • IDX80 120   0,38   0,32%
  • IDXV30 124   0,43   0,35%
  • IDXQ30 140   0,52   0,37%

Indonesia Gabung BRICS, Pertumbuhan Ekonomi Terdongkrak Sampai 0,3%


Rabu, 08 Januari 2025 / 14:33 WIB
Indonesia Gabung BRICS, Pertumbuhan Ekonomi Terdongkrak Sampai 0,3%
ILUSTRASI. Lanskap kota dengan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (17/12/2024). Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh stabil 5% pada 2024 dan 2025, didukung inflasi yang rendah, upah aparatur sipil negara (ASN) yang lebih tinggi, dan sejumlah program sosial baru yang berpotensi menggenjot belanja konsumen. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (BRICS) pada Senin (6/1). 

Ekonom dari Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty memprediksi keterlibatan Indonesia menjadi bagian dari BRICS bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi sampai 0,3%. 

"Jadi kalau kita punya target ekonomi 5% misalnya, itu bisa nambah 0,3% menjadi 5,3% dengan masuk ke BRICS," ujarnya dalam outlook KPPU 2025, di Jakarta, Rabu (8/1). 

Telisa mengatakan masuknya Indonesia menjadi bagian dari BRICS juga memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar. Menurutnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar langsung menguat usai Indonesia diumumkan menjadi bagian penuh BRICS. 

Baca Juga: Bergabung dengan BRICS, Investasi dari China Diperkirakan Makin Moncer

Walau begitu, Telisa tak menampik gabungnya Indonesia ke BRICS juga memunculkan ancaman perang dagang yang semakin kuat. Terlebih, ada wacana anggota BRICS jadi meninggalkan dolar sebagai mata uang utama dalam perdagangan mereka. 

Kemudian, wacana ini direspon oleh Presiden AS, Donald Trump yang mengancam jika BRICS meninggalkan dolar, pihaknya akan menggenakan tarif pada produk negara anggota BRICS menjadi 100%. 

"Berarti itu akan mengancam pasar ekspor dan mempengaruhi prospek dunia usaha kedepan," ujarnya. 

Baca Juga: Gabung BRICS, Indonesia Perlu Dorong Kerja Sama Green Invesment

Diketahui, diakuinya Indonesia sebagai anggota BRICS disampaikan oleh Brasil yang merupakan ketua kelompok negara-negara berkembang dengan perekonomian besar di dunia tersebut pada Senin, 6 Januari 2025, waktu setempat. 

“Pemerintah Brasil menyambut baik masuknya Indonesia ke dalam BRICS,” kata Pemerintah Brasil dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP. 

"Dengan populasi dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan,” tambah pernyataan tersebut. 

Selanjutnya: Bukalapak Tutup Lapak Marketplace, Ini Dampaknya ke Persaingan E-Commerce Indonesia

Menarik Dibaca: Hujan bakal Sering Turun di Daerah Ini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (9/1) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×