Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mendapat hibah kapal dari Korea Selatan (Korsel).
Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengatakan, hibah dari Korsel itu berupa 1 unit kapal bekas Patrol Combat Corvette (PCC) eks ROK Bucheon-773.
Rencananya, kapal tersebut akan digunakan untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia dalam menjaga kelautan Indonesia.
"Pemerintah Korea Selatan memberikan hibah satu unit kapal korvet eks Republic of Korea (ROK) Navy kepada Kemenhan RI untuk TNI Angkatan Laut," ujar dia, dilansir dari rapat kerja Kemenhan dengan Komisi I DPR RI, Kamis (6/6/2024).
Rencana penerimaan kapal hibah tersebut sudah disetujui oleh Komisi I DPR RI. Namun, hingga saat ini, kapal tersebut masih berada di dok Korsel.
Masih diperlukan perbaikan struktur hingga mesin kapal sebelum dibawa ke Indonesia.
Lantas, seperti apa spesifikasi kapal PCC eks ROK Bucheon-773 itu?
Baca Juga: Situasi Panas, Warga Korea Selatan yang Berbatasan dengan Korea Utara Cemas
Spesifikasi kapal PCC ROK Bucheon-773
Lebih lanjut, Herindra menyampaikan spesifikasi kapal bekas, hadiah dari Korsel untuk Indonesia itu.
Kapal PCC eks ROK Bucheon-773 itu dibuat pada 1988 di pabrik Korea Shield Building Corporation KS C atau yang saat ini menjadi Hanjin Heavy Industry Busan Korea.
Dilansir dari Sea Forces, kapal tersebut pertama kali digunakan pada 4 Mei 1989.
"Kapal PCC eks ROK Bucheon-773 memiliki panjang 88,3 meter, jarak tempuh 4.000 nautical miles atau 7.400 kilometer," terang Herindra.
Kapal hibah tersebut juga memiliki kecepatan 32 knots dengan persenjataan meriam artileri 20 milimeter dan 40 milimeter.
Baca Juga: Balas Dendam Atas Balon Sampah, Korsel Bakal Ramaikan Korut dengan Musik K-pop
Biaya perbaikan kapal PCC ROK Bucheon-773
Kapal PCC eks ROK Bucheon-773 masih membutuhkan perbaikan dari sisi struktur hingga mesin kapal sebelum akhirnya berlayar ke Indonesia.
Herindra menyebut, perbaikan satu unit kapal bekas itu membutuhkan dana senilai 35 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 569,97 miliar.
Sumber dana pembiayaan perbaikan tersebut akan ditanggung melalui anggaran rencana strategis Kemenhan tahun 2025-2029.
Jika dibandingkan dengan harga membeli baru kapal ROK Bucheon-773 Rp 300 juta dollar Amerika Serikat, maka biaya perbaikan tersebut lebih murah.
Sebelumnya, Kemenhan dan TNI AL telah mengirim tim untuk mengecek kondisi kapal bekas ROK Bucheon-773 tersebut.
Hasilnya, kapal ROK Bucheon-773 itu masih dalam kondisi layak pakai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News