kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Indonesia dan Filipina jalin kerja sama untuk memperkuat ekonomi kreatif


Kamis, 23 Juli 2020 / 21:00 WIB
Indonesia dan Filipina jalin kerja sama untuk memperkuat ekonomi kreatif
ILUSTRASI. Wisatawan mengunjungi Kompleks Taman Wisata Candi Keraton Ratu Boko di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (3/7/2020). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan protokol 'Cleanliness, Health and Safety' (CHS) untuk diimplementasikan di set


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memperkuat kerja sama promosi di sektor ekonomi kreatif dengan Filipina.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh mengatakan, COVID-19 telah mengguncang hampir semua negara secara global. Industri kreatif yang dikenal sebagai sektor yang sangat fleksibel dan telah terbukti mampu bertahan dari beberapa krisis ekonomi, saat ini juga ikut terdampak.

"Mengingat semua tantangan dan peluang dari situasi saat ini dan seterusnya, kegiatan ini dilakukan untuk mengeksplorasi potensi kerja sama ekonomi kreatif antara Indonesia dan Filipina, yang telah dibahas oleh kedua negara sejak 2019," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Kamis (23/7).

Baca Juga: Kemenkeu: Alokasi insentif sektor pariwisata masih sebesar Rp 3,8 triliun

Lewat diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide kreatif dan solusi inovatif yang dibutuhkan dalam mendukung industri kreatif bagi masing-masing negara. Hal tersebut lantaran Indonesia dan Filipina sama-sama menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional.

"Indonesia dan Filipina juga sama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk menumbuhkan iklim dan ekosistem yang mendukung tumbuhnya ekonomi kreatif. Jadi saya pikir ini menjadi peluang bersama," kata Widya Rahmanto, Wakil Dubes RI untuk Filipina.

Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf K. Candra Negara melanjutkan ekonomi kreatif memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data pada 2017, di Indonesia terdapat 17,68 juta atau 14,61% orang Indonesia bekerja di sektor ekonomi kreatif dengan nilai ekspor sebesar US$ 19,84 miliar di tahun yang sama. Empat subsektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah fesyen, kuliner, kriya, dan penerbitan.

Melihat data tersebut, ia menilai penting bagi Indonesia untuk dapat memperkuat posisi, khususnya di kawasan Asia Tenggara. "Dengan peningkatan kerja sama promosi di sektor ekonomi kreatif tidak hanya akan meningkatkan sektor tersebut, tapi juga menambah peluang kunjungan wisatawan," Paparnya.

Baca Juga: Wishnutama usulkan insentif PPh 25 hingga 100% bagi sektor wisata dan ekonomi kreatif

Sementara Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Manila R. Kusuma Pradopo mengatakan industri kreatif membutuhkan ekosistem yang kondusif sehingga produk lokal dapat menjadi pemimpin di pasar sendiri dan pada akhirnya menempati pangsa yang adil di pasar global. Kerja sama ini akan meningkatkan peluang untuk peningkatan dan perluasan kemampuan bagi para pemain di industri kreatif di Indonesia juga Filipina.

"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila siap memfasilitasi promosi dan bisnis di sektor ekonomi kreatif antara Indonesia dan Filipina," katanya.

Sebagai bentuk dukungan antara kedua negara, dalam kesempatan ini disepakati penyusunan nota kesepahaman di bidang industri kreatif yang mencakup lima sektor. Yakni creative services, layanan audio visual, pertunjukan seni budaya, buku dan penerbitan, dan layanan kreatif lainnya termasuk kekayaan intelektual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×