Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat melanjutkan kerja sama pembangunan tanggul laut raksasa.Secara keseluruhan proyek yang tergabung dalam National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) berakhir bulan Juli 2020 mendatang.
Proyek tersebut berlangsung sejak tahun 2016 lalu dengan kerja sama Belanda dan Korea Selatan.
Baca Juga: Bappenas tetap lanjutkan kajian proyek tanggul raksasa Jakarta
"Tentang NCICD, karena MoUnya habis juli 2020, beliau setuju untuk meneruskan kerja sama di NCICD ini," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai mendampingi Presiden di Istana Bogor, Senin (7/10).
Tanggul laut raksasa memang menjadi prioritas dalam NCICD. Terutama pembuatan di pantai utara DKI Jakarta untuk mengantisipasi banjir rob. Basuki bilang, saat ini pengerjaan tanggul masih belum selesai. Dari total pekerjaan sepanjang 120 kilometer (km), baru selesai digarap sekitar 20 km.
"Tanggul harus 120 km di pantai utara, yang urgen banget itu, kan baru dibangun sekitar 20 km," terang Basuki.
Pada kerja sama NCICD, Belanda bertindak membantu merumuskan skema pembiayaan. Sementara untuk pembangunan dilakukan kerja sama dengan Korea Selatan.
Baca Juga: Tanggul pantai utara Jakarta dibangun tahun depan
Selain NCICD Basuki bilang kerja sama mengenai pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) masih terus berlanjut. Basuki bilang salah satu yang berjalan adalah pengelolaan SDA di Semarang.
Basuki juga bilang Belanda sepakat kerja sama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Guna mengembangkan SDM PUPR perlu peran terutama untuk meningkatkan vokasional.
"Saya juga minta advicer untuk politeknik PU yang dibangun di Semarang, beliau menyetujui," terang Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News