Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan bahwa Indonesia memerlukan dana investasi sekitar Rp 794 triliun per tahun guna mencapai target net zero emission atau emisi nol bersih pada 2060.
"Untuk melakukan upaya dekarbonisasi Menuju net zero emission pada tahun 2060 kita membutuhkan investasi sebesar tidak kurang dari Rp 794 triliun per tahun," ungkap Febrian dalam sambutannya di acara CEO Insight, Selasa (26/11).
Ia menambahkan, jika pemerintah dengan bantuan pihak swasta misalnya mengalokasikan 2% dari investasinya ke investasi hijau masih akan terdapat kesenjangan investasi sebesar Rp 458,2 triliun dari tahun 2025 hingga 2060.
Baca Juga: Fokus Bisnis Berkelanjutan, Saham Emiten Makin Menawan
Adapun, agar gap ini semakin mengecil, dia bilang segala upaya transformatif dan perencanaan telah disusun dan harus diimplementasikan secara tepat waktu.
"Pada saat ini dan dalam 5 tahun ke depan fondasi pembangunan nasional, lalu pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan akan semakin diperkuat," katanya.
Untuk diketahui, pemerintah menargetkan emisi gas rumah kaca dapat menurun sebesar 51,51% hingga tahun 2045. Dalam hal ini transisi energi akan diarahkan ke beberapa hal. Misalnya penggunaan energi terbarukan hingga energi subsidi bahan bakar fosil.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga uji penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
"Dan pada periode ini transisi energi akan diarahkan untuk peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam berbagai kegiatan perekonomian seperti implementasi kebijakan karbon kredit secara luas Pengalihan subsidi bahan bakar fosil Menuju subsidi energi terbarukan dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik," katanya.
Sebelumnya, terkait besar investasi yang harus digelontorkan negara ini untuk mencapai energi bersih, perusahaan konsultan manajemen global Kearney telah menyebutkan Indonesia memerlukan investasi sekira US$ 62 miliar per tahun setara dengan Rp 955,8 triliun atau lebih besar 20,37% dibandingkan perhitungan Bappenas.
Baca Juga: Produsen Semen Membidik Pasar Semen Hijau
Hal ini termaktub dalam laporan terbaru Kearney terbaru bertajuk "Indonesia’s Pathway to Net Zero 2060".
Laporan ini juga menyebut investasi besar yang harus dilakukan Indonesia terutama di sektor agriculture, forestry, and other land use (AFOLU), energi, transportasi, limbah, dan sektor industries process and production use (IPPU).
Selanjutnya: Promo Alfamart Spesial Pilkada, Beli 1 Gratis 1 Es Krim-Sampo Hanya 27 November 2024
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Spesial Pilkada, Beli 1 Gratis 1 Es Krim-Sampo Hanya 27 November 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News