kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia-Brunei Darussalam Jajaki Kerja Sama Proyek Infrastruktur IKN


Jumat, 25 November 2022 / 13:13 WIB
Indonesia-Brunei Darussalam Jajaki Kerja Sama Proyek Infrastruktur IKN
ILUSTRASI. Kementerian PUPR dengan Brunei Darussalam membuka peluang kerjasama di bidang infrastruktur.Foto Ist Kementerian PUPR


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Brunei Darussalam membuka peluang kerjasama di bidang infrastruktur.

Peluang kerjasama ini dibahas dalam pertemuan antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Pengiran Muda Abdul Qawi dari Brunai Darussalam di Kampus PUPR, Kamis (24/11).

Zainal mengatakan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR sangat terbuka kepada Brunai Darussalam untuk menjajaki kerja sama berbagai sektor infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU. Baik untuk proyek KPBU solicited (diprakarsai pemerintah) maupun unsolicited (tidak diprakarsai pemerintah).

Baca Juga: Hingga Oktober, Emiten BUMN Karya Raih Pertumbuhan Kontrak Baru Double Digit

Salah satunya kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dengan mengedepankan inovasi teknologi baru terutama untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Sekarang kami sedang membangun IKN di Kalimantan. Kami sangat terbuka untuk menerima investor dari Brunai Darussalam untuk mendukung pembangunan IKN. Sekarang kami sedang siapkan basic infrastruktur yang ditargetkan selesai pada Semester I tahun 2023,” kata Zainal dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11).

Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu. Diantaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun (land development).

Pada kesempatan tersebut, Zainal juga menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang memiliki potensi investasi besar melalui skema KPBU. Seperti 14 proyek dalam persiapan senilai Rp 130 triliun (pembangunan hunian vertical Spuur Karawang).

Serta 16 proyek memasuki tahap transaksi senilai Rp 201,68 triliun. Diantaranya penyediaan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan SPAM Regional Ir. H Djuanda.

Zainal berharap pertemuan dan forum ini dapat memperkuat kerjasama bilateral yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dengan Brunai Darussalam. Sehingga dapat merealisasikan harapan-harapan kedua negara terhadap pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Baca Juga: Menteri PUPR: Finlandia Tertarik Ikut Pembangunan IKN

“Ke depan bisa kita komunikasikan lebih intensif dengan Duta Besar tentang apa saja yang mungkin bisa kita kerjakan bersama. Kami akan mendorong dan kami berusaha menyediakan ekosistem yang lebih baik untuk investasi,” kata Zainal Fatah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×