kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.144   49,22   0,69%
  • KOMPAS100 1.040   9,72   0,94%
  • LQ45 811   8,63   1,08%
  • ISSI 223   0,73   0,33%
  • IDX30 424   4,33   1,03%
  • IDXHIDIV20 504   2,28   0,46%
  • IDX80 117   1,16   1,00%
  • IDXV30 119   -0,22   -0,18%
  • IDXQ30 139   1,10   0,80%

Indonesia berharap China lebih berperan atasi kesenjangan akses vaksin Covid-19


Senin, 07 Juni 2021 / 20:50 WIB
Indonesia berharap China lebih berperan atasi kesenjangan akses vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Menlu Retno Marsudi 


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, kesenjangan vaksin pada tingkat global saat ini akan berisiko memperlama pandemi Covid-19, termasuk di Asia Tenggara. 

Retno menuturkan, Indonesia berharap China dapat berperan lebih banyak dalam mengatasi kesenjangan vaksin. Salah satunya dengan membagikan vaksin kepada negara-negara yang belum mendapatkan. 

Hal ini disampaikan Retno dalam pertemuan khusus para menlu ASEAN dengan menlu Republik Rakyat China (RRC), di Chongqing, China. 

"Isu respons ASEAN-RRT terhadap pandemi, dalam pernyataan nasional Indonesia, saya kembali menegaskan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai. Kesenjangan vaksin global berisiko memperlama pandemi termasuk di Asia Tenggara," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6). 

Baca Juga: India umumkan pemberian vaksin Covid-19 gratis untuk orang dewasa

Retno menjelaskan, saat ini 75% vaksin dinikmati oleh 10 negara dan hanya 0,4% yang dinikmati oleh negara berpendapatan rendah. 

Negara-negara ASEAN, kata dia, sejauh ini baru memvaksinasi 7,8% populasinya. 

"China dalam hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kerja sama vaksin. Dengan telah diterimanya persetujuan EUL (Emergency Use Listing) WHO bagi Sinovac dan Sinopharm, diharapkan China dapat melakukan kerja sama dosis sharing, termasuk melalui COVAX facility," kata Retno.

Ia berharap peningkatan kerja sama dengan China dalam hal dukungan terhadap ASEAN Covid-19 Response Fund. Termasuk berbagi lebih banyak dosis melalui COVAX Facility. 

Menurutnya hal tersebut penting dalam rangka memenuhi akses vaksin bagi seluruh negara. 

"Ke depan peningkatan kerja sama juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan cara memproduksi (vaksin) di negara-negara lain," kata dia.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×