kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Indonesia - Arab Saudi Sepakat Kerja Sama Pengembangan Mineral Kritis


Kamis, 17 April 2025 / 22:43 WIB
Indonesia - Arab Saudi Sepakat Kerja Sama Pengembangan Mineral Kritis
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menyepakati kerja sama pengembangan mineral kritis Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menyepakati kerja sama pengembangan mineral kritis.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef.

"Tadi saya menandatangani perjanjian kerja sama antara Saudi Arabia dengan pemerintah Indonesia. Kebetulan tadi menteri perindustrian dan energinya yang hadir, dan kemudian saya mewakili pemerintah Indonesia menandatangani mineral critical," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4).

Baca Juga: Temui Bahlil, Menteri Industri Arab Saudi Jalin Kerja Sama Strategis Sektor Mineral

Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah Arab Saudi ingin memperluas ekonomi dari yang sebelumnya pada minyak bumi ke sektor mineral.

Melalui MoU ini, Arab Saudi ingin melakukan kerja sama dengan pemerintah dan pengusaha Indonesia. Baik BUMN maupun swasta.

"Kami terbuka, kami juga mengajak mereka untuk bisa membangun investasi sama-sama, khususnya di critical mineral," terang Bahlil.

Bahlil menambahkan, target komoditas mineral yang dikerjasamakan di antaranya nikel, bauksit, dan mangan.

"Itu baru payung MoU, dan sekarang kita membuat tim semacam tim kecil, ad hoc, sekarang lagi digodok, kita akan fokus nanti dimananya," jelas Bahlil.

Seperti diketahui, delegasi tingkat tinggi yang dipimpin oleh Menteri Bandar Al-Khorayef diharapkan dapat memperkuat kerja sama bilateral. Dengan fokus pada pengembangan industri strategis seperti pertambangan, farmasi, makanan, dan otomotif.

Fokus utama kunjungan ini adalah memperdalam kolaborasi di sektor pertambangan.

Baca Juga: MIND ID Ungkap Potensi Kerja Sama dengan Arab Saudi Sektor Aluminium

Tercatat pada tahun 2023, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai lebih dari US$6 miliar.

Indonesia merupakan eksportir bahan bakar mineral utama dengan nilai ekspor mencapai US$67 miliar dan impor sebesar US$38 miliar pada tahun fiskal terakhir. Sektor ini menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan jangka panjang.

Selama kunjungannya, Menteri Al-Khorayef dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat penting Indonesia. Termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Perindustrian.

Ia juga akan berdiskusi dengan pelaku sektor swasta, seperti Direktur Utama PT Vale Indonesia Febriany Eddy, dan CEO BioPharma Shaqiq Akasya.

Arab Saudi diketahui juga telah melakukan berbagai investasi strategis di Indonesia. Termasuk kepemilikan saham di Vale Indonesia, anak perusahaan Vale, perusahaan pertambangan global.

Selanjutnya: Adira Finance Salurkan Pembiayaan Dana Tunai Rp 2,3 Triliun pada Kuartal I-2025

Menarik Dibaca: GoTo Impact Foundation Dampingi Magelang Setories Kembangkan Pertanian Regeneratif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×