kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Indonesia pesan tiga Kapal Selam dari Korsel


Kamis, 28 November 2013 / 16:01 WIB
Indonesia pesan tiga Kapal Selam dari Korsel
ILUSTRASI. Dapatkan cashback Rp750.000 saat membeli perlengkapan rumah tangga di Tokopedia dengan Indodana.


Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah memesan tiga unit kapal selam dari Korea Selatan (Korsel). Kapal selam tersebut saat ini tengah dalam proses produksi. "Secara fisik sudah dimulai (pembuatannya), kita pesan tiga," kata MS Hidayat Menteri Perindustrian di Kantornya Jakarta, Kamis (28/11).

Dalam proses produksi tersebut, pemerintah Indonesia ikut mengirimkan tim ahli dan pekerja ahli untuk ikut mengamati proses pembuatan kapal tersebut. "kita menyertakan tim dari tim ahli sama pekerja ahli sambil kerja praktik disana, sambil belajar," ujarnya.

Hidayat menjelaskan pada tahap pertama pembuatan kapal selam ini memang dilakukan di Korsel. Sedangkan untuk tahap kedua direncanakan untuk dibuat di Indonesia. "Bagian yang sudah ditetapkan akan dibuat di Indonesia," ucapnya.

Hal tersebut bertujuan agar Indonesia dapat mulai berpartisipasi dalam pembuatan kapal selam, sehingga dapat memacu tumbuhnya industri dari dalam negeri.

Hidayat optimis bahwa Indonesia dapat membangun industri kapal selam secara mandiri. "Insya Allah bisa dilakukan di Indonesia, kerja sama juga dengan Korea, karena itu juga cita-cita Indonesia," ujarnya.

Ia menambahkan program kerjasama pengadaan kapal selam ini akan berlangsung hingga tahun 2025 mendatang. Nah dalam kurun waktu tersebut diharapkan Indonesia dapat belajar banyak dari Korsel. "Tiga kapal itu program sampai 2025, kita belajar dulu dan lama, dari tidak tahu apa-apa sampai kita bisa bikin sendiri di dalam negeri," jelasnya.

"Industri seperti kapal selam ini yang jadi vocal pointnya bukan di saya tapi Menteri Pertahanan. Di industri strategis, kami melakukan support teknisnya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×