Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan izin kepada Kementerian Pertahanan untuk melakukan pinjaman dana kepada bank-bank BUMN guna menunjang pembangunan kapal selam yang sedang direncanakan oleh Kementerian Pertahanan.
Dahlan melihat, industri pertahanan di Indonesia saat ini tidak ada kemajuan dari segi teknologi, alat dan hal-hal yang menunjang untuk sistem pertahanan kelautan.
"Untuk itu saya dukung Menteri Pertahanan untuk buat kapal selam. Kalau dana, boleh pinjam dulu ke bank BUMN sambil tunggu APBN-nya cair," tutur Dahlan, Rabu (6/11) di Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Namun, Dahlan enggan menyebutkan nominal besaran biaya yang akan dikeluarkan Kementerian Pertahanan untuk pembuatan kapal selam tersebut.
Alasannya, kapal selam yang rencananya dibuat oleh pabrikan Korea Selatan itu, masih dalam pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah negeri ginseng tersebut.
Seperti diketahui, Indonesia berencana membuat 12 produk Alutsista Matra Laut untuk menunjang pertahanan Indonesia di wilayah laut.
Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan mengatakan, di tahun depan Indonesia akan membangun 2 unit kapal selam untuk pertahanan laut.
“Kita akan melibatkan PT PAL sebagai anak perusahaan BUMN untuk membantu proses pembuatan kapal selam yang akan dilakukan di Korea Selatan," jelasnya.
Menurut Purnomo, target penyelesaian pembangunan 1 kapal selam tersebut diharapkan terealisasi pada tahun 2017. "Proses pembangunan kapal selam itu lama, biasanya 30-35 bulan, tapi tahun 2017 pasti 1 kapal tersebut dapat selesai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News