kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Indonesia akan Investasi di AS untuk Negosiasi Tarif Trump, Ini Sektor yang Jadi Opsi


Selasa, 15 April 2025 / 05:00 WIB
Indonesia akan Investasi di AS untuk Negosiasi Tarif Trump, Ini Sektor yang Jadi Opsi
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia berencana berinvestasi di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu bentuk negosiasi pengenaan tarif resiprokal oleh Trump. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia berencana berinvestasi di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu bentuk negosiasi dari Indonesia terkait dampak tarif resiprokal yang diberikan Presiden AS Donald Trump sebesar 32%.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu belum bisa memastikan industri apa yang akan disuntik investasi dari Indonesia ke AS. Akan tetapi menurutnya, salah satu komoditas yang paling strategis adalah minyak dan gas (migas).

“Salah satu yang strategis kan minyak dan gas. Kalau, buka perusahaan atau kita lihat line up bisnisnya, kan sebenarnya beberapa investasi kita yang di luar (negeri) sudah pernah terjadi. Salah satunya itu industri minyak dan gas melalui anak perusahaan Pertamina,” tutur Todotua kepada awak media, Senin (14/4).

Baca Juga: Negosiasi dengan Trump, Airlangga: Akan Ada Perusahaan Indonesia Investasi di AS

Meski demikian, ia mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah anak perusahaan Pertamina yang akan berinvestasi di sektor migas AS.

Selain itu, industri teknologi informasi atau information technology (IT) di AS juga dinilai memungkinkan dilakukan investasi dari Indonesia. Menurutnya, apabila Indonesia berinvestasi IT di AS, bisa juga mengembangkan research and development (R&D) kita ke depan.

Ia juga menilai, berinvestasi IT di AS akan mendapatkan timbal balik yang menarik lantaran Indonesia bisa belajar teknologi canggih di AS.

Baca Juga: Prabowo Sebut Qatar Komitmen Investasi US$ 2 Miliar untuk Danantara

Lebih lanjut, Todotua mengungkapkan, investasi yang akan dilakukan nantinya akan menggunakan strategi BUMN. Artinya, ada kemungkinan BPI Danantara akan berperan dalam investasi ini.

“Artinya, dengan adanya Danantara kan sebenarnya strategis, baik kita berinvestasi dalam negeri maupun di luar negeri. Bisa jauh lebih fleksibel daripada sebelum Danantara. Kalau kita lihat portofolionya, beberapa BUMN kita memang sudah pernah berinvestasi di luar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×