kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.490   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.707   78,72   1,03%
  • KOMPAS100 1.077   11,02   1,03%
  • LQ45 780   9,78   1,27%
  • ISSI 265   1,29   0,49%
  • IDX30 405   4,62   1,15%
  • IDXHIDIV20 471   3,45   0,74%
  • IDX80 119   1,15   0,98%
  • IDXV30 130   -0,60   -0,46%
  • IDXQ30 131   1,13   0,87%

Indeks Keyakinan Ekonomi Turun, Konsumen Pesimistis Ketersediaan Lapangan Kerja


Rabu, 10 September 2025 / 12:27 WIB
Indeks Keyakinan Ekonomi Turun, Konsumen Pesimistis Ketersediaan Lapangan Kerja
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung mencari informasi lowongan pekerjaan dalam JobFest 2025 di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Selasa (19/8/2025). Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2025 menunjukkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2025 menunjukkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah, tercermin dari Indeks Keyakinan Ekonomi (IKE) sebesar 105,1, turun dari 106,6 pada Juli 2025.

Dalam laporan BI yang rilis Rabu (10/9) penopang IKE masih berasal dari Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama atau Durable Goods (IPDG) yang masing-masing berada pada level optimis, yaitu 116,9 dan 105,1.

Namun, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) justru terpantau pesimis di level 93,2.

Baca Juga: Ekonomi Tetangga Turun, Indonesia Ikut Manyun

Secara spasial, penurunan IKE terjadi di sebagian besar kota, terutama Semarang, Medan, dan Mataram. Sebaliknya, Bandar Lampung, Bandung, dan Pangkal Pinang mencatatkan peningkatan.

Dari sisi penghasilan, mayoritas kelompok konsumen masih optimistis. Responden dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta mencatat indeks tertinggi sebesar 123,8, diikuti oleh kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta sampai dengan Rp 4 juta (118,7).

Sebaliknya, kelompok pengeluaran Rp 1 juta sampai Rp 2 juta berada pada level pesimistis dengan indeks 99,8. Berdasarkan kelompok usia, optimisme tertinggi terdapat pada responden usia 20–30 tahun (124,7), disusul usia 31–40 tahun (120,0).

Sementara itu, persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja tetap berada di zona pesimis (<100). Hanya responden dengan latar belakang pendidikan sarjana dan pascasarjana yang mencatat indeks optimis, masing-masing 103,7 dan 111,7. 

Baca Juga: Indeks Keyakinan Konsumen Masih Optimistis, Meski Isi Dompet Makin Tipis

Adapun responden berpendidikan SMA dan akademi/diploma berada pada level pesimis dengan indeks 88,2 dan 97,5. Dari sisi usia, seluruh kelompok responden menunjukkan pesimisme terhadap kondisi lapangan kerja saat ini.

Untuk komponen pembelian barang tahan lama, optimisme hanya tercatat pada kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta ke atas. Sebaliknya, kelompok dengan pengeluaran di bawah Rp3,1 juta masih pesimis. 

Jika dilihat berdasarkan usia, optimisme pembelian barang tahan lama tertinggi dicatat kelompok usia 41–50 tahun (105,9), yang meningkat dibanding bulan sebelumnya. Namun, kelompok usia lain justru menunjukkan penurunan.

Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini Bertahan Dekat Rekor Jelang Rilis Data Inflasi Amerika

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Bertahan Dekat Rekor Jelang Rilis Data Inflasi Amerika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×