Reporter: Kiki Safitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Agustus 2018 turun 7,97% dari bulan Juli 2018, menjadi US$ 16,84 miliar. Penurunan impor ini disebabkan oleh turunnya nilai impor nonmigas sebesar 11,9%. Hanya saja impor migas masih naik 14,5% di periode yang sama.
Peningkatan impor migas ini dipicu oleh naiknya nilai impor minyak mentah sebesar 67,5% dan impor gas sebanyak 7,87%. Namun nilai impor hasil minyak turun 3,26%.
Secara total nilai impor Indonesia di periode Januari 2018 hingga Agustus 2018 mencapai US$ 124,19 miliar. Nilai impor tersebut meningkat 24,52% dibandingkan periode saham tahun lalu.
Khusus impor nonmigas, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan terbesar pada bulan Agustus 2018 pada golongan komoditi HS 2 digit seperti susu, mentega dan telur. Sedangkan penurunan impor nonmigas terbesar, pada golongan mesin dan pesawat mekanik. Disusul impor besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan bagiannya, serta bahan kimia organik.
Sedangkan menurut penggunaan barang, impor barang konsumsi menyusut 9,19% secara bulanan di Agustus 2018. Sedangkan bahan baku penolong turun 7,60%, dan impor barang modal turun 8,98% di periode yang sama.
“Untuk barang konsumsi yang memang turun cukup siknifikan diantaranya impor buah apel, buah pear dan cengkih,” ujarnya Suhariyanto, Senin (17/9).
BPS mencatat, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama periode Januari hingga Agustus 2018 adalah China dengan nilai US$ 28,78 miliar atau 27,56% dari total impor nonmigas. Menyusul impor dari Jepang senilai US$ 11,98 miliar atau 11,47%, serta impor dari Thailand sebesar US$ 7,29 miliar atau 6,98%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News