Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka opsi untuk impor lagi beras untuk memenuhi stok, sekaligus mestabilkan harga beras dalam negeri karena dampak el nino atau kemarau ekstrem.
Pengamat Pertanian Center of Reforme on Economic (CORE), Eliza Mardian menilai impor beras ini tidak bisa mengubah harga beras dalam negeri secara signifikan.
Menurutnya 90% distribusi beras itu dikendalikan swasta termasuk masyarakat. Sementara sekitar 10% di pegang oleh pemerintah melalui Perum Bulog.
Baca Juga: Begini Tanggapan Petani Soal Rencana Pemerintah Buka Opsi Impor Beras Lagi
"Jadi kemampuan pemerintah untuk menentukan harga pasar beras bagaimanapun relatif terbatas," ujar Eliza pada Kontan.co.id, Kamis (10/8).
Lebih lanjut, Eliza mengatakan, keputusan impor ini akan tepat jika sesuai dengan kebutuhan. Hal ini mestinya dilakukan ketika sudah dapat diketahui kekurangan beras dari produksi dalam negeri yakni pada musim panen kedua bulan Agustus ini.
"Keputusan impor dapat dikataan tepat jika tidak merugikan petani, isu impor tidak membuat harga gabah di tingkat petani turun," papar Eliza.
Baca Juga: Krisis Pangan & El Nino Akan Mengerek Inflasi
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang, pemerintah akan mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan CBP dalam menghadapi El-Nino.
"Terkait dengan El Nino kita sudah ratas dengan Presiden, kita hendaki agar stok beras (CBP) jelang akhir tahun harus bisa di atas 2,2 juta ton," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News