kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.638   3,00   0,02%
  • IDX 8.118   1,16   0,01%
  • KOMPAS100 1.131   2,18   0,19%
  • LQ45 827   2,03   0,25%
  • ISSI 284   0,84   0,30%
  • IDX30 435   1,66   0,38%
  • IDXHIDIV20 501   -0,64   -0,13%
  • IDX80 127   0,68   0,54%
  • IDXV30 137   0,79   0,58%
  • IDXQ30 139   0,53   0,38%

DPR Angkat Tangan, Tak Mau Disalahkan Jika Dana Haji Bocor Rp 5 Triliun


Selasa, 28 Oktober 2025 / 06:55 WIB
DPR Angkat Tangan, Tak Mau Disalahkan Jika Dana Haji Bocor Rp 5 Triliun
ILUSTRASI. Jamaah calon haji menunggu jadwal pemeriksaan kesehatan dan dokumen setibanya di Asrama Haji Pondok gede, Jakarta Timur, Kamis (1/5/2025). Sebanyak 778 calon haji beserta delapan petugas asal Jakarta dan Banten diberangkatkan ke Makkah melalui Bandara Soekarno-Hatta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang menegaskan, pihaknya tidak mau terlibat serta tak mengetahui persoalan penyelenggaraan ibadah haji, jika suatu hari timbul kasus kebocoran anggaran Rp 5 triliun.

Marwan menyampaikan itu saat Raker Komisi VIII dengan Kementerian Haji dan Umrah, Senin (27/10/2025).

Baca Juga: Pemerintah Usul Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah

Sebelumnya, isu tersebut ditanyakan lantaran Wamenhaj Dahnil Anzar Simanjuntak pernah menyebut pengadaan pelayanan ibadah haji bocor Rp 5 triliun atau 20-30 persen dari total anggaran Rp 17 triliun.

Namun pada saat yang sama, metode dan hasil penganggaran pelaksanaan ibadah haji 2026 yang dirancang Kemenhaj justru hampir persis seperti sebelumnya.

“Berarti diduga masih bocor Rp 5 triliun. Bocornya di mana? Kami mulai sekarang declare, kami nggak ikut apa-apa, enggak tahu kami itu. Berarti bocornya ada di Kemenhaj,” ujar Marwan di Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Menurut Marwan, koleganya di Komisi VIII DPR RI meminta Dahnil mencabut pernyataan terkait kebocoran Rp 5 triliun dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Percepat Kesiapan Transisi Pengelolaan Haji

Bentuk rancangan anggaran penyelenggaraan ibadah haji yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya itu bisa saja menimbulkan persoalan.

“Konsekuensinya, kalau ini penyelenggaraan haji kita putuskan seperti ini seperti inilah usulan ini, tahu-tahu besok ada persoalan. Berarti diduga masih bocor Rp 5 triliun. Bocornya di mana?” kata Marwan.

Pada kesempatan itu, Dahnil menjelaskan bancakan Rp 5 triliun itu merupakan potensi kebocoran dari total anggaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Rp 17 triliun.

Hal itu tidak terlepas dari aktivitas ekosistem ekonomi haji dalam penyelenggaraan ibadah tahunan tersebut.

Pihaknya telah mendiskusikan persoalan penyelenggaraan haji dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Baca Juga: Menhaj Siap Perjuangkan Lokasi Terbaik bagi Jemaah Haji Indonesia di Masyair

“Salah satu munculnya angka Rp 5 triliun itu adalah saya kalau tidak keliru setelah kami berdiskusi panjang melakukan penjelasan kepada Jaksa Agung, Kejaksaan pada saat itu Jamintel,” kata Dahnil.

“Terkait dengan doing business atau proses bisnis ada sekitar 10 proses bisnis yang dibiayai melalui Rp 17 triliun itu,” tambahnya.

Adapun Dahnil sebelumnya memaparkan besaran BPIH tahun 2026 Rp 88,4 juta atau hanya turun Rp 1 juta dari musim haji 2025. Rancangan anggaran itu membuat anggota Komisi VIII DPR RI bertanya-tanya karena Dahnil mempersoalkan dugaan kebocoran Rp 5 triliun namun bentuk yang diusulkan nyaris sama seperti sebelumnya.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/10/27/22443961/isu-bancakan-dana-haji-rp-5-t-ketua-komisi-viii-kami-enggak-ikut.

Selanjutnya: Cara Mengatasi Komentar TikTok Tidak Muncul di Android & iPhone, Ini Panduannya

Menarik Dibaca: Cara Mengatasi Komentar TikTok Tidak Muncul di Android & iPhone, Ini Panduannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×