kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor bahan baku dan barang modal September turun


Kamis, 15 Oktober 2015 / 16:11 WIB
Impor bahan baku dan barang modal September turun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mecatat, nilai impor selama September 2015 sebesar US$ 11,51 miliar mengalami penurunan sebesar 7,16% dibanding bulan sebelumnya dan penurunan sebesar 25,95% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Berdasarkan golongan penggunaan barang, baik impor barang konsumsi, impor bahan baku atau penolong, maupun impor barang modal, mengalami penurunan. Adapun impor barang konsumsi, menurun 23,94% menjadi sebesar US$ 821,5 juta.

Kemudian, impor bahan baku atau penolong menurun 6,62% menjadi sebesat US$ 8,66 miliar. Sedangkan impor barang modal menurun 0,74% menjadi sebesar US$ 2,03 miliar.

Sementara itu, secara akumulatif, Januari-September 2015, impor barang konsumsi menurun 15,20% menjadi US$ 8,03 miliar dibandingkan perode yang sama tahun lalu. Untuk impor bahan baku atau penolong Januari-September 2015 juga menurun sebesar 20,68% menjadi sebesar US$ 81,53 miliar. Begitu juga dengan impor barang modal yang mengalami penurunan 16,89% menjadi US$ 18,37 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.

Padahal besaran impor, khususnya impor bahan baku dan barang modal menjadi gambaran aktivitas pertumbuhan ekonomi di dalam negeri melalui pergerakan sektor manufaktur

Meski demikian menurut Kepala BPS Suryamin, penurunan impor bahan baku atau penolong dan barang modal belum tentu menggambarkan penurunan aktivitas industri menufaktur. Sebab lanjut dia, pemerintah tengah menggenjot penggunaan bahan baku dalam negeri di sektor manufaktur.

"Pemerintah batasi dan melakukan percepatan industri manufaktur yang menggunakan bahan baku dari industri dalam begro. Sebagian digerakan oleh UKM yang juga menyerap tenaga kerja sampai pedesaan," kata dia, Kamis (15/10). Sementara itu, barang konsumsi memang harus diturunkan.

Penurunan impor keseluruhan 7,16% lebih besar ketimbang penurunan ekspor yang sebesar 1,55%. Sehingga, surplus perdagangan Indonesia bulan September mencapai US$ 1,02 miliar, terbesar keempat di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×