kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF ramalkan ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,3% di tahun 2020


Kamis, 25 Juni 2020 / 16:33 WIB
IMF ramalkan ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,3% di tahun 2020
ILUSTRASI. Tahun depan, IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,1%.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi sebesar -0,3% di tahun 2020. Namun, di tahun depan, ekonomi Indonesia akan bangkit.

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) Juni 2020, IMF memproyeksikan di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,1%.

Bila dibandingkan dengan kelompok negara ekonomi berkembang lainnya kontraksi ekonomi Indonesia di tahun ini terbilang lebih rendah. Misal, IMF memperkirakan ekonomi Malaysia akan tumbuh -3,8%, Brasil -9,1%, India -4,5 persen,Meksiko -10,5%, Thailand -7,7% dan Filipina -3,8%.

Baca Juga: Inilah 10 negara yang bisa pulih lebih cepat dari krisis corona versi IMF

IMF juga mencatat, dua negara dengan perekonomian besar di dunia yakni Amerika Serikat dan China juga mengalami kontraksi yang cukup dalam di tahun ini. Prediksi IMF, ekonomi AS sendiri akan terkontraksi hingga -8,0% di tahun 2020. Sedangkan ekonomi China akan tumbuh minus 1,0% tahun ini.

Seiring kebijakan-kebijakan dua negara tersebut terkait penanganan dampak penyebaran Covid-19, IMF memperkirakan di tahun 2021 mendatang China akan mencapai pertumbuhan tertinggi dibanding negara lainnya yakni sebesar 8,2%.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi di AS akan mencapai 4,5% di tahun 2021 mendatang.

IMF juga meramalkan pertumbuhan ekonomi untuk kelompok negara maju akanĀ  terkontraksi hingga -8,0% pada tahun 2020. Angka tersebut lebih rendah 1,9 poin jika dibandingkan dengan prediksi April 2020 lalu.

IMF menilai, akibat pandemik Covid-19 yang tak terduga menjadi hantaman lebih dahsyat dari ekspektasi terhadap perekonomian kelompok negara maju di semester satu tahun 2020.

Untuk itu, proses pemulihan ekonomi juga akan secara bertahap dilakukan berbagai negara maju maupun berkembang. Sebab kekhawatiran mengenai peningkatan kasus penularan virus Covid-19 masih terus bertambah.

Baca Juga: Bank Dunia: Indonesia perlu menambah rasio belanja sebesar 4,6% dari PDB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×