Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022. Lembaga tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global di tahun ini akan berada di kisaran 4,4% yoy, atau lebih rendah 0,5% dari perkiraan pada Oktober 2021 lalu.
“Penurunan perkiraan pertumbuhan pada tahun ini tak lepas dari berkembangnya varian baru Covid-19, yaitu varian Omicron yang menyebabkan beberapa negara kembali menerapkan restriksi,” tulis IMF dalam World Economic Outlook Update, Selasa (25/1).
Selain karena varian Omicron, penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi ini juga didorong oleh peningkatan harga komoditas dan disrupsi rantai pasok yang menyebabkan peningkatan inflasi.
Baca Juga: IMF Mengubah Pandangan Terhadap Pemulihan Ekonomi Asia, Sentimen Negatif The Fed
Ada juga masalah di negara yang memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi global, seperti China. Masalah yang dihadapi China saat ini ada di sektor properti dan konsumsi rumah tangga yang tidak tumbuh seperti perkiraan.
Kondisi di beberapa negara juga mengakibatkan adanya normalisasi kebijakan moneter yang kemudian akan mempengaruhi stabilitas keuangan, terutama di negara ekonomi berkembang karena menyebabkan hengkangnya dana asing. “Apalagi negara dengan level utang yang meningkat signifikan selama dua tahun terakhir,” tambahnya.
Lebih lanjut, IMF lebih optimistis akan prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. Pada tahun 2023, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia ada di kisaran 3,8% yoy, atau meningkat 0,2% poin dari perkiraan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News