kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

IMF memproyeksi perekonomian dunia minus 4,9% di tahun 2020


Rabu, 24 Juni 2020 / 23:00 WIB
IMF memproyeksi perekonomian dunia minus 4,9% di tahun 2020
ILUSTRASI. International Monetary Fund (IMF) . REUTERS/Yuri Gripas/File Photo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski banyak negara kini sudah melonggarkan pembatasan aktivitasnya, International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan tetap tumbuh negatif 4,9% pada tahun 2020. Proyeksi ini menurun 1,9% poin dari prediksi pada bulan April 2020 sebelumnya. 

"Pandemi Covid-19 rupanya memberi dampak yang lebih buruk daripada yang diperkirakan pada setengah tahun pertama tahun ini. Untuk itu, pemulihan ekonomi kami prediksi akan lebih bertahap lagi," ujar Economic Counsellor and Director of the Research Department IMF Gita Gopinath, Rabu (24/6). 

Baca Juga: Wall Street tergelincir, dibayangi kenaikan kasus corona dan suramnya prospek ekonomi

Gopinath menambahkan, kalau proyeksi pertumbuhan ekonomi ini memang masih sangat volatile. Hal ini dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya kasus Covid-19 di masing-masing negara yang membuat pemulihan ekonomi tiap negara jadi berbeda. 

Pada negara dengan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi, semakin panjang waktu lockdown atau pembatasan aktivitas bisa memungkinkan membengkaknya biaya tambahan untuk pengendalian aktivitas. 

Sementara itu, negara-negara dengan jumlah kasus Covid-19 yang mulai rendah akhirnya mulai melaksanakan pelonggaran lockdown. Namun, ini bukan berarti membuat negara tersebut bisa langsung pulih perekonomiannya. 

Pasalnya, perekonomian negara-negara tersebut sudah terlanjur terkena imbas dari pembatasan aktivitas yang dilakukan. Gopinath menilai, pembatasan aktivitas yang lebih ekstrim dari yang dibayangkan, membawa potensi kerusakan persediaan barang produksi. 

Baca Juga: IMF gelontorkan dana darurat untuk 70 negara untuk tangani Covid-19

Selain itu, pelonggaran lockdown membuat pelaku perekonomian mengalokasikan lebih untuk menjaga keselamatan para pekerjanya juga kebersihan tempat usahanya. 

Untuk itu, semua negara diimbau untuk memastikan bahwa sistem perawatan kesehatannya memiliki sumber daya yang memadai. Gopinath juga meminta agar lembaga-lembaga internasional lebih aktif lagi dalam memberikan dukungan, terutama bantuan keuangan kepada negara-negara dengan kapasitas perawatan kesehatan yang terbatas. 

Selain itu, Gopinath juga berharap kalau lembaga-lembaga internasional bisa membantu penyaluran dana untuk produksi vaksin. Menurutnya, vaksin merupakan salah satu alat yang manjur untuk menekan penyebaran Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×