Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2021 hanya sebesar 3,69% yoy. Angka ini lebih rendah dari baseline sebelumnya yang sebesar 4,43% yoy.
“Semula kami perkirakan ada di angka 4,43% yoy. Baseline kami sewaktu belum ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sekarang jadi 3,69% yoy,” ujar Kepala ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro kepada Kontan.co.id, Kamis (9/9).
Dalam bahan paparannya, Andry mengungkapkan prediksi tersebut seiring dengan PPKM Darurat yang benar-benar membatasi kegiatan masyarakat juga kegiatan bisnis terutama di sektor esensial.
Bukan tanpa sebab, pada akhir Juni 2021 memang terjadi peningkatan signifikan kasus harian Covid-19 akibat masuknya varian delta ke Indonesia. Sehingga, mau tak mau pemerintah harus mengambil langkah rem darurat.
Baca Juga: Pemerintah uji coba pemberian bantuan tunai untuk PKL dan warung di Medan
Nah, pada kuartal II-2021 sebenarnya pertumbuhan ekonomi sudah mulai menunjukkan perbaikan. Terbukti dari pertumbuhan kuartal II-2021 yang meroket ke 7,07% yoy.
Sayangnya, Bank Mandiri melihat peningkatan kasus harian Covid-19 dan adanya PPKM ketat akan menahan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021, sehingga pertumbuhan diprediksi hanya mencapai 3,5% yoy.
Memegang asa kasus harian akan terus menurun sehingga ada pelonggaran PPKM, plus progres vaksinasi yang makin baik, Andry memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2021 sudah mulai kembali meningkat dan berada di kisaran 5,04% yoy.
Dan pada tahun 2022, diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di kisaran 5,18% yoy. Namun, ini juga dengan catatan bahwa PPKM sudah benar-benar longgar dan bahkan sudah mulai ada pembukaan sektor ekonomi secara penuh pada paruh kedua tahun depan.
Selanjutnya: Defisit APBD 2022 turun, ini penjelasan Kemenkeu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News