kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.479   21,00   0,14%
  • IDX 7.723   -12,11   -0,16%
  • KOMPAS100 1.200   -1,91   -0,16%
  • LQ45 958   -0,97   -0,10%
  • ISSI 232   -0,58   -0,25%
  • IDX30 492   -0,52   -0,10%
  • IDXHIDIV20 591   0,04   0,01%
  • IDX80 137   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 142   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 164   -0,28   -0,17%

Ikappi: Kenaikan Harga Beras Saat Ini yang Terburuk Sepanjang Sejarah


Kamis, 31 Agustus 2023 / 10:39 WIB
Ikappi: Kenaikan Harga Beras Saat Ini yang Terburuk Sepanjang Sejarah
ILUSTRASI. Ikappi menilai, kondisi harga beras saat ini sebagai yang terburuk dalam sejarah kenaikan harga beras. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menilai, kondisi harga beras saat ini sebagai yang terburuk dalam sejarah kenaikan harga beras.

Sebab, berdasarkan data yang dirilis Dewan Pimpinan Pusat Ikappi per Kamis (31/8), harga terbaru beras medium secara nasional berada di kisaran Rp 12,300 – Rp 12,400 per kilogram (kg). Sedangkan harga beras premium di kisaran Rp 14.000 – Rp 14.200 per kg.

Oleh karena itu, Ikappi mendorong supaya ada upaya-upaya percepatan pencegahan agar Indonesia tidak masuk ke dalam status darurat beras nasional.

Baca Juga: Ada Bantuan Pangan, Bapanas: Bulan September Tahun Ini Harga Beras Bisa Turun

“Meski belum masuk pada fase darurat beras secara nasional, tetapi memang potensi itu terus ada karena kami melihat bahwa di lapangan saat ini di tingkat penggilingan sudah cukup sulit mendapatkan beras bahkan berebut,” ujar Abdullah dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8).

Di sisi lain, Kementerian Pertanian masih meyakini akan ada panen di September. Namun, berdasarkan fakta di lapangan, Ikappi mengaku ada keluhan dari pedagang pasar se-Indonesia.

Ikappi menilai, stok beras yang dimiliki secara nasional belum cukup untuk 4 bulan ke depan.

"Sehingga kami meminta kepada presiden untuk mengupayakan langkah-langkah yang efektif, yang baik karena bagaimanapun juga beras adalah satu-satunya bahan pangan yang wajib di masyarakat, sehingga kami mendorong untuk dilakukan percepatan penguatan penanganan agar tidak terjadi kepanikan di bawah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×