Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham membantah telah menanggapi isi pesan Blackberry Messenger (BBM) dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Namun, ia mengakui bahwa Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Zainudin Amali pernah memberitahu adanya BBM dari Akik terkait Pilkada Jawa Timur yang dimenangkan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf.
Hal tersebut diungkapkan Idrus dalam persidangan kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada di MK denhan terdakwa Akil Mochtar di Penhadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (24/4).
"Amali mengatakan, 'iya sudah menang (Soekarwo) tapi saya dapat SMS dari Pak Akil ada yang gawat'. Saya tanya apa yang gawat karena kemenangan lebih dari 1 juta (suara), jadi tidak ada yang gawat. Soal SMS itu jadi tidak usah ditanggapi," kata Idrus.
Lebih lanjut Idrus mengatakan, kala itu Zainudin menyampaikan hal tersebut di ruang Fraksi Partai Golkar DPR RI. Namun sambung dia, Zainudin tak pernah menunjukkan isi pesan dari Akil kepadanya.
"Saya tidak tahu. Saya tidak melihat apa di HP (handphone) atau BB," tambahnya.
Dalam persidangan sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan isi pesan Akil dan Zainudin. BBM tersebut berisi Akil meminta Rp 10 miliar terkait sengketa Pilkada Jawa Timur. Nama Idrus dan Setya Novanto pun terseret dalam percakapan tersebut.
Akil kemudian BBM Zainudin agar segera ke rumahnya. Akil bahkan mengancam akan mengulang Pilkada Jatim jika Zainudin tidak datang pada saat itu juga.
Zainudin pun langsung mengatakan akan segera meluncur ke rumah Akil. Namun pertemuan itu batal karena Akil pada 2 Oktober 2013 pukul 21.00 itu sudah ditanggapi petugas KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News