Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
Oleh karena itu, Irma menyarankan agar polemik pemecatan Terawan ditempuh dengan cara merevisi Undang-Undang Praktik Kedokteran. Hal itu, kata dia, untuk membatasi supaya IDI tidak bertindak semena-mena memecat anggotanya.
"Jadi, jangan sampai superbodi yang semena-mena terhadap anggotanya. Harusnya IDI melindungi anggota bukan memecat anggotanya yang pnya inovasi bagus," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi menjawab tudingan dari Irma tersebut. Ia mengklaim, rekomendasi pemecatan Terawan tidak menggunakan alasan vaksin Nusantara.
"Yang terkait dengan kasus beliau ini, pak TAP (Terawan Agus Putranto) ini, tidak ada kaitannya dengan vaksin Nusantara. Jadi kalau tadi disampaikan ini ada konspirasi, saya berani menjamin kami dari IDI tidak terlibat dalam proses yang berkaitan dengan vaksin," klaim Adib.
Baca Juga: Beredar isu vaksin nusantara dipesan Turki: Berikut penjelasan Dubes RI di Turki
Lebih lanjut, Adib kembali mempertegas bahwa IDI secara profesi dan organisasi tidak terlibat pengembangan Vaksin Nusantara.
"Dan memang tidak ada hal yang kaitannya terhadap vaksin Nusantara terhadap pengambilan keputusan (rekomendasi pemberhentian Terawan) yang kemarin," imbuh Adib. (Nicholas Ryan Aditya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI Pastikan Tidak Ada Kaitannya Pemecatan Terawan dengan Vaksin Nusantara"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News