kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.301   9,00   0,06%
  • IDX 7.709   102,60   1,35%
  • KOMPAS100 1.096   14,12   1,31%
  • LQ45 813   13,90   1,74%
  • ISSI 255   0,81   0,32%
  • IDX30 422   8,76   2,12%
  • IDXHIDIV20 482   9,60   2,03%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 127   0,97   0,77%
  • IDXQ30 135   2,75   2,08%

ICW: Ayin Tak Boleh Dapat Remisi Lagi


Rabu, 13 Januari 2010 / 12:44 WIB


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, setelah Satgas Antimafia Hukum menemukan adanya perlakuan khusus kepada Arthalyta Suryani alias Ayin di Rutan Pondok Bambu, Ayin tidak boleh lagi dapat remisi alias pemotongan masa tahanan.

Wakil Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho menegaskan, sudah sangat jelas dengan adanya perlakuan istimewa tersebut terjadi praktek suap-menyuap. "Tidak boleh lagi ada remisi untuk Ayin," tegas Emerson kala dihubungi, Rabu (13/1). Ia bilang, tanpa ada efek jera, kemungkinan tindakan praktek pemberian fasilitas istimewa akan terus terulang.

Menurutnya, apa yang diterima oleh Ayin merupakan kategori korupsi karena menggunakan fasilitas negara untuk keuntungan pihak tertentu. Pasalnya, ruang kerja untuk karyawan rumah tahanan justru disulap jadi kamar yang mewah.

Emerson mengatakan, satgas tidak semata memberi rekomendasi, langkah perbaikan yang paling penting adalah perombakan petugas rutan. "Sistem yang rusak akan merusak aparatnya, berarti aparatnya juga harus ditindak. Jangan hanya kepala rutan saja, dugaan suap tentu ada aliran ke atas, follow the money-lah. Dirjen juga harus dicopot untuk pemeriksaan lanjutan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×