kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ICP turun, target penerimaan negara ikut anjlok


Selasa, 09 Desember 2014 / 13:27 WIB
ICP turun, target penerimaan negara ikut anjlok
ILUSTRASI. Sambut Festival Jakarta Great Sale, Gokana siap hadirkan berbagai promo super hemat untuk seluruh warga Jakarta.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah akan menurunkan Indonesian Crude Price (ICP) alias harga minyak Indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Akibatnya, penerimaan negara akan anjlok.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan ICP dalam RAPBN-P 2015 akan berada di bawah US$ 100 per barel. Saat ini, dalam APBN 2015 ICP dipatok US$ 105 per barel.

Dirinya menjelaskan, dengan penurunan ICP dari US$ 105  ke level di bawah US$ 100 per barel akan menurunkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) migas yang lumayan besar. Meskipun dalam hal ini penurunan PNBP masih lebih kecil dibanding penghematan anggaran subsidi yang bisa terjadi. "Masih surplus tapi ruang fiskal yang kita harapkan menyusut," ujar Bambang di Jakarta, Senin (8/12).

Ketika ditanya berapa penurunan PNBP yang bisa terjadi dengan asumsi ICP di bawah US$ 100 per barel, dirinya masih menutup rapat informasi tersebut. Sekedar gambaran, target PNBP dalam APBN 2015 sebesar Rp 410,3 triliun. Untuk PNBP dari sektor migas mencapai US$ 224,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×