Reporter: Herlina KD | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Meski akan terus menggenjot penerimaan negara dari sektor sumber daya alam, tapi pemerintah merencanakan target penerimaan yang berasal dari Sumber Daya Alam (SDA) hanya Rp 172,9 triliun di 2012. Jumlah ini turun Rp 19,1 triliun atau sekitar 12,42% ketimbang target penerimaan SDA dalam APBN P 2011 yang sebesar Rp 192 triliun.
Rincian target penerimaan SDA tahun 2012 yaitu, sebesar Rp 156 triliun berupa penerimaan SDA migas, dan sisanya Rp 16,9 triliun merupakan penerimaan SDA non migas.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan turunnya target penerimaan SDA ini disebabkan penurunan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude Price). Dalam RAPBN 2012, pemerintah menetapkan ICP sebesar US$ 90 per barel, lebih rendah ketimbang APBN P 2011 yang sebesar US$ 95 per barel.
Di luar itu, asumsi cost recovery meningkat dari US$ 12,5 miliar dalam APBN P 2011, menjadi US$ 13,3 miliar dalam RAPBN 2012. Jadi di situ terjadi kontraksi," jelas Agus, akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, selama lima tahun terakhir, penerimaan SDA, khususnya SDA migas menjadi sumber penerimaan terbesar diantara komponen PNBP secara keseluruhan. Dalam lima tahun terakhir ini rata-rata kontribusi penerimaan SDA migas terhadap PNBP mencapai 61,2%.
Agus menambahkan, penurunan target penerimaan SDA ini juga disebabkan karena target lifting pada 2012 nanti hanya dipatok 950.000 barel per hari. Lifting itu naik sedikit ketimbang target lifting dalam APBN P 2011 yang sebesar 945.000 barel per hari.
Agus mengakui, dalam beberapa tahun terakhir, tantangan pemerintah adalah untuk mencapai target lifting minyak. Dan ini, menurutnya berhubungan dengan dua hal, yaitu, perencanaan yang lebih baik dan implementasi yang lebih commited.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News