Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) meyakini, tertangkapnya Chairun Nisa, tak akan berdampak pada partainya.
Chairun Nisa ditangkap karena diduga menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif Akil Mochtar, terkait Pilkada Gunung Mas.
Menurut Ical, upaya dugaan suap Chairun Nisa yang juga Ketua DPP Golkar Bidang Seni dan Budaya, dilakukan secara pribadi.
Apalagi, setelah diketahui ia membela calon bupati dari PDI Perjuangan dalam Pilkada Bupati Gunung Mas, Hambit Bintih, yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Insya Allah, rakyat akan melihat itu sebagai masalah pribadi. Chairun Nisa kan membela partai lain, Ketua PDIP yang menjadi bupati. Jadi, artinya itu bukan penugasan partai," papar Ical kepada wartawan, di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (9/10/2013).
Lagi pula, sambung Ical, kekhilafan yang dilakukan Chairun Nisa, tidak serta merta memengaruhi kader lainnya. Ia memberi contoh, dulu ada banyak profesor yang korupsi seperti Miranda Goeltom, tapi tidak berarti semua profesor korupsi.
Sebagai Ketua Umum Golkar, Ical mengaku sudah menginstruksikan kadernya untuk menjalankan tugas dan amanah dengan baik.
"Biasanya kalau kaki tidak kuat, amanah jadi beban, kaki tidak kuat, harta jadi beban," cetus Ical, sambil menegaskan bahwa Chairun Nisa saat ini masih jadi kader Golkar. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News