kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ibas: Saya tidak pernah menerima uang


Sabtu, 21 Desember 2013 / 15:03 WIB
Ibas: Saya tidak pernah menerima uang
ILUSTRASI. Film Orphan: First Kill yang dibintangi oleh Isabelle Fuhrman, akan segera kembali menghibur pecinta film horor thriller pada bulan Agustus ini.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan kembali tidak mengetahui tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya. "Saya berulangkali menegaskan bahwa tudingan yang diarahkan ke saya sangat tidak berdasar. Saya tidak pernah menerima sejumlah uang yang disebut-sebut selama ini," katanya dalam keterangan pers Sabtu (21/12), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ibas yang telah melaporkan Yulianis ke Polda Metro terkait kasus pencemaran nama baik Maret 2013 lalu, menyebutkan bahwa dirinya sangat dirugikan dengan informasi yang beredar selama ini. "Tentu hal ini sangat mengganggu dan merugikan nama baik saya," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group (perusahaan milik Nazaruddin), Yulianis menegaskan bahwa Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) pernah menerima 200 ribu dollar AS dari perusahaannya.

Dalam catatan yang dimilikinya, terang Yulianis, Nazaruddin memberikan uang yang ke Ibas untuk keperluan Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010.

"Saya tidak pernah mengatakan Ibas menerima uang. Tapi saya bicara dicatatan saya (Ibas) terima 200 ribu dollar AS. Cash. Itu yang menyerahkan bukan saya, tapi Pak Nazar," kata Yulianis di kantor KPK, Jakarta, Rabu (18/12).

Lebih lanjut Yulianis memastikan bahwa uang yang diberikan mantan bosnya kepada Ibas berasal dari proyek yang pernah digarap perusahaannya. "Permai Grup (perusahaan Nazar) itu proyeknya banyak. Dan kalau ditelusuri uang itu bermasalah. Karena itu uang proyek bermasalah," ujarnya. (Wahyu Aji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×