Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) memungkinkan Australia mengirim lebih banyak gandum untuk pakan.
Mengutip pemberitaan media pemberitaan Australia, The West, Australian Export Grains Innovation Centre chief economist Ross Kingwell menyatakan, petani Australia mendapat jaminan penyerapan gandum saat musim dingin menurunkan kualitas produk mereka. Pasalnya saat embun beku atau hujan menyerang, kualitas gandum penggilingan jadi jatuh menjadi gandum untuk pakan.
"Dari sisi petani Australia, ini memberi kepastian harga pada gandum karena memberi pasar alternatif saat kualitas gandum kami turun," katanya seperti dikutip The West, Selasa (4/9).
Indonesia adalah konsumen gandum giling Australia terbesar dengan nilai 4,2 juta ton atau setara US$ 1,2 miliar per tahun. Melalui perjanjian IA-CEPA, Australia akan mendapat bebas bea untuk 775.664 ton gandum, barley dan sorgum. Angka ini naik 5% dari sebelumnya di 500.000 ton.
Kerjasama ini juga memberi keluasan bagi eksportir sapi Australia ke Indonesia. IA-CEPA memberi kemudahan bebas bea untuk ekspor ternak jantan hidup sebesar 700.000 ekor per tahun, atau naik 4% dari sebelumnya.
Dalam perhitungan Australian Livestock Exporters, pada tahun 2017, terdapat 512.871 ekor sapi Australia yang dikirim ke Indonesia. Kemudian pada tahun ini hingga Juli 2018, sudah ada 290.150 sapi Australia yang di ekspor ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News