Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
BANJARNEGARA. Kementerian sosial bersama dengan kemenetrian terkait berupaya membangun hunian sementara (huntara) untuk korban bencana longsor di Banjarnegara. Hunian itu untuk menampung warga yang rumahnya terkena tanah longsor maupun warga yang diminta meninggalkan lokasi berbahaya.
"Saya koordinasi belum selesai soal huntara. Pasca-evakuasi pasti nanti akan masuk ke kehidupan masing-masing. Huntara menjadi penting untuk segera disiapkan," ujar menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa di Banjarnegara, Minggu (14/12/2014).
Ihwal seperti apa bentuk huntara, Khofifah masih berkoordinasi dengan kementerian terkait. Meski begitu, dia berjanji akan membangun sebuah gedung baru untuk menampung korban longsor.
"Huntara kan masih dicari tempatnya dulu. Kontur tanah di Banjarnegara di beberapa titik ada kerentanan yang cukup tinggi. Sementara pengungsi juga mintanya tempat. Masalahnya, kalau huntara menggunakan gedung," papar dia.
Khofifah menegaskan, korban yang rumahnya tertimbun longsor akan mendapat ganti rugi berupa rumah. Namun, untuk saat ini fokus sementara adalah soal huntara.
"Yang meninggal tentu akan dapat santunan takziah. Kami sudah minta agar dipertemukan keluarga ahli waris. Saya juga sudah koordinasikan dengan pak Bupati dan ahli geologi UGM untuk mengetahui di mana tempat-tempat yang tanahnya bisa 'save' untuk mereka," paparnya.
Sementara soal santunan, Kemensos akan menyalurkan santunan bagi yang meninggal sebesar Rp 5 juta per jiwa. Sementara yang mengalami luka-luka sebesar Rp 1 juta perjiwa. (Nazar Nurdin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News