kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Holding BUMN pangan diharapkan terbentuk pada September 2021


Rabu, 19 Mei 2021 / 15:06 WIB
Holding BUMN pangan diharapkan terbentuk pada September 2021
ILUSTRASI. Holding BUMN pangan diharapkan terbentuk pada September 2021.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses pembentukan holding BUMN pangan terus bergulir. Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Arief Prasetyo Adi menyatakan, saat ini proses holding BUMN klaster pangan terus dilakukan.

Holding BUMN klaster pangan diharapkan dapat terbentuk pada kuartal III 2021. "Kami punya new hope bahwa klaster pangan mohon dapat dukungan supaya bisa terbentuk maksimal kuartal 3 tahun ini jadi di tahun 2021 ini di bulan september," ujar Arief saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Rabu (19/5).

Arief menerangkan, proses pembahasan antar kementerian yang intens dilakukan terkait percepatan pembentukan holding BUMN pangan. Yakni melibatkan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian Sekretariat Negara, Setkab, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan kementerian terkait.

Pembahasan diantaranya terkait membuat buku kajian pemerseroan, draf rancangan peraturan pemerintah (RPP), izin prakarsa pemerseroan dan penggabungan, dan PAK pemerseroan. Adapun proses yang telah berjalan adalah pembuatan kajian penggabungan dan kajian imbreng.

Baca Juga: Ini sejumlah terobosan yang direncanakan setelah holding BUMN pangan terbentuk

Proses selanjutnya, pemerseroan dan merger beberapa kluster pangan. Misal, di bidang pertanian Sang Hyang Sri akan merger dengan Pertani, Bhanda Ghara Reksa dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia. Kemudian di sektor perikanan, Perindo akan merger dengan Perinus.

"Jadi lintas lembaga kita sudah komunikasikan. Kemudian kajian-kajian mengenai pemerseroan dari Perindo juga sudah jadi. Proses merger juga sama, kajian dan pembahasan antara kementerian, berikutnya baru melakukan inbreng untuk pembentukan holding pangan," terang Arief.

Ia menyebut, adanya holding BUMN pangan akan mensinergikan dan membuat efektif dan efisien dalam bekerja dalam satu kesatuan klaster pangan. Mulai dari proses input, logistic inbound, production, off take, primary processing, storage dan distribution, training sampai dengan end customer retail.

Arief menjelaskan, dalam rangka percepatan sudah dibentuk project management officer (PMO) yang terbagi dalam 7 stream yang bertugas untuk mengawal project charter percepatan pengembangan BUMN pangan. Adapun 7 stream tersebut mulai dari pengembangan portofolio bisnis, pendanaan dan investasi, hingga transformasi.

"Sekarang kami sudah konsolidasi baik eksisting bisnis kemudian aset dari 9 BUMN pangan kurang lebih Rp 28 triliun," ujar dia.

Melalui aset tersebut, holding BUMN pangan akan memilih mana aset yang prospektif dan bisa dikolaborasikan sehingga mempercepat peningkatan ketahanan pangan. Arief mencontohkan, PT Bhanda Ghara Reksa sudah menggunakan warehouse management system yang memanfaatkan teknologi IT dan Internet Of Things (IoT). "Harapannya teknologi ini bisa diimpelentasikan ke BUMN Cluster pangan lainnya," kata Arief.

Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Fatah Setiawan Topobroto menambahkan, progres perubahan bentuk badan hukum Perum Perikanan Indonesia yang sebelumnya perum menjadi perseroan, saat ini sudah dilakukan pembahasan antar kementerian/lembaga dan RPP-nya sudah siap ditandatangani Presiden Jokowi. Perubahan bentuk badan hukum tersebut merupakan kick off dari pembentukan BUMN holding pangan.

"Tahap selanjutnya penggabungan PT Perikanan Nusantara dengan Perikanan Indonesia yang nantinya diharapka dalam bulan ini keluar RPP-nya dengan surviving entity adalah PT Perikanan Indonesia," ujar Fatah.

Selanjutnya: Kementerian BUMN upayakan pengembangan 4 anak usaha lewat IPO dan mitra strategis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×