kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini sejumlah terobosan yang direncanakan setelah holding BUMN pangan terbentuk


Kamis, 29 April 2021 / 17:34 WIB
Ini sejumlah terobosan yang direncanakan setelah holding BUMN pangan terbentuk
ILUSTRASI. Setelah holding BUMN pangan terbentuk di kuartal III 2021 mendatang, ada beberapa terobosan yang sudah direncanakan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah holding BUMN pangan terbentuk di kuartal III 2021 mendatang, ada beberapa terobosan yang sudah direncanakan serta dikaji untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional ke depannya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, BUMN pangan akan mengakuisisi perusahaan peternakan hingga tambang garam di luar negeri. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor.

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi menuturkan,  sebelumnya Menteri BUMN sudah bertemu dengan duta besar di Belgia dan menyampaikan untuk coba mencari alternatif peternakan di sana. Meskipun, kata Arief, Menteri BUMN juga membuka peluang (akuisisi peternakan) dari negara lainnya.

Kenapa peternakan Belgia jadi pilihan? Karena di sana ada pengembang biakan sapi Belgian Blue. Setelah Menteri BUMN menyampaikan hasil kunjungannya, RNI juga mempelajari semua dan bertemu Atase Pertanian di Brussel. Selanjutnya juga mengundang akademisi, dan tokoh-tokoh pangan terutama perdagingan untuk memberikan masukan.

"Saat ini banyak yang kami harus pelajari sehingga belum final. Tetapi ini adalah terobosan yang harus dilakukan oleh klaster pangan hari ini," kata Arief dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/4).

Baca Juga: Harmonisasi RPP holding BUMN pangan ditargetkan rampung pada kuartal III 2021

Arief bilang, ada beberapa rencana yang bisa dilakukan mengenai peternakan sapi. Pertama, dengan menguasai peternakan di negara penghasil sapi. Kedua,  membawa perusahaan di luar negeri untuk masuk ke Indonesia sebagai investor.

Arief menegaskan peluang kerja sama peternakan ini tidak terbatas hanya ke Belgia saja tetapi bisa juga ke Meksiko dan Australia.

Selain mengakuisisi peternakan sapi, Menteri BUMN juga membuka peluang untuk take over tambang garam di luar negeri. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan untuk garam industri yang berkualitas dengan NHCL di atas 96%.

Menurut Arief, saat ini PT Garam sudah cukup memenuhi kebutuhan garam konsumsi. Namun, saat ini yang harus gencar dilakukan adalah efisiensi untuk menekan harga garam karena terkadang harganya sangat jauh dengan harga garam dari luar negeri.

"Mekansiasi tambak garam adalah juga salah satu key point yang harus dikerjakan dan diperbaiki. Kami juga sudah melakukannya dengan PT Garam di Sumenep," kata Arief.

Dari klaster pertanian, Arief mengungkapkan, pabrik benih PT Sang Hyang Sri akan dioptimalkan kembali sehingga bisa menjadi produsen benih handal dan berkualitas. Hal ini dilakukan untuk mendukung Kementerian Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan.

Masih di klaster pertanian,  PT Pertani juga akan meningkatkan kinerja dari hulu hingga menghasilkan beras premium. Arief memberikan gambaran rencana tersebut, Pertani sebagai off taker masuk ke dryer tidak lebih dari 24 jam sehingga gabah yang diproduksi bisa langsung dikeringkan. Setelah dikeringkan ada proses berikutnya hingga menghasilkan beras premium.

"Kita akan menjual produk dengan nilai tambah. Kami ingin meningkatkan kualitas beras yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelas Arief.

Selanjutnya: Lewat holding BUMN ultra mikro, pelaku usaha mikro akan naik kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×