kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Hitungan Tim Prabowo, Butuh 48.000 Dapur untuk Dukung Program Makan Bergizi


Minggu, 15 Desember 2024 / 15:04 WIB
Hitungan Tim Prabowo, Butuh 48.000 Dapur untuk Dukung Program Makan Bergizi
ILUSTRASI. Program makan bergizi gratis menargetkan lebih dari 82 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah, balita, dan ibu hamil.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA.  Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menekankan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) merupakan bagian dari upaya menuju visi Indonesia Emas 2045.

Program makan bergizi gratis menargetkan lebih dari 82 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah, balita, dan ibu hamil.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budi Mulya mengatakan untuk tahun 2025, program MBG ditargetkan mampu menjangkau lebih dari 60 juta penerima manfaat.

Menurutnya, program ini tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi masyarakat, namun juga memberdayakan sektor pertanian dan ketenagakerjaan.

"Dari sisi suplai, petani lokal akan disibukkan untuk memasok beras, daging ayam, telur, sayuran, bumbu-bumbu, gula, susu dan garam," ujar Budi dalam acara Seminar KAFEGAMA: Menuju Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju, Sabtu (14/12).

Baca Juga: Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Pemerintahan Prabowo, Mentan Siapkan 2 Skema

Ia menyebut, kelebihan pasokan ayam dan telur yang saat ini terjadi akan dengan mudah terserap oleh unit pelayanan makan bergizi.

"Artinya ibu hamilnya sekalian disana ada insentif karena ada off-taker yang pasti dengan harga yang baik," katanya.

Program ini diklaim juga menciptakan peluang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan pengalaman dari unit pilot project yang dilaksanakan di Sukabumi, satu dapur yang melayani 18 sekolah dengan total 3.000 siswa membutuhkan 55 tenaga kerja.

Jika diterapkan secara nasional dengan asumsi satu dapur melayani 2.000 siswa, maka akan diperlukan hingga 48.000 dapur, yang pada akhirnya menciptakan sekitar 2,5 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia.

"Hitungan kasar sementara kalau diterapkan secara nasional dengan asumsi setiap dapur melayani 2.000 siswa maka dibutuhkan 48.000 dapur," imbuh Budi.

Kata Budi, pelaksanaan program seluruhnya dan serentak di seluruh Indonesia akan membutuhkan sekitar 2,5 juta orang.

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan Dapur Terpusat

Selanjutnya: Prodit 21,49% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (15 Desember 2024)

Menarik Dibaca: Cara Tikus Berkembang Biak Bisa Hasilkan 56 Anak Dalam Satu Tahun!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×