kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Hipmi Berharap Kunjungan Obama akan Tingkatkan Kerjasama Ekonomi


Senin, 08 Februari 2010 / 17:08 WIB
Hipmi Berharap Kunjungan Obama akan Tingkatkan Kerjasama Ekonomi


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berharap kunjungan Presiden Amerikan Serikat Barack Obama dapat meningkatkan kerjasama Indonesia dengan negeri Paman Sam tersebut. Selain kerjasama pertahanan, kerjasama untuk peningkatan investasi di sektor minyak dan gas bisa menjadi pilihan.

Ketua Hipmi Erwin Aksa mengatakan, beberapa industri yang sangat dibutuhkan adalah pembangkit tenaga listrik yang saat ini banyak mendapat dukungan dari China. “Ada persepsi dari pengusaha Amerika yang melihat Indonesia bukan sebagai negara investasi yang bagus. Banyak investasi AS yang merasa dirugikan,” katanya di sela-sela Pembukaan Kursus Lemhamnas di Jakarta, hari ini. Untuk itu, pemerintah harus bisa membenahi citra tersebut.

Ia mengatakan, Amerika Serikat memang tidak memiliki ketergantungan ekonomi yang besar terhadap Indonesia. Alhasil, tidak seperti Jepang dan China, investasi dan bantuan pembangunan Amerika di sini hanya sedikit. “Untuk itu Indonesia harus lebih agresif, agar ada investasi terutama untuk industri teknologi tinggi dan pertahanan,” katanya.

Di sisi lain, Erwin berharap bahwa kunjungan itu juga bakal meningkatkan kerjasama ekonomi untuk peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) nasional, terutama untuk meningkatkan ekspor dan impor. “Revisi Perpres 80 tahun 2003 tentang Pengadaan barang dan jasa pemerintah juga telah memberikan keleluasaan yang besar kepada UKM,” katanya.

Ia mengatakan, untuk meningkatkan UKM diperlukan terobosan dan keberpihakan pemerintah untuk bisa bersaing dengan pengusaha besar dan asing. “Penunjukan langsung juga harus ditingkatkan untuk nilai tertentu, termasuk kewajiban untuk penggunaan produk dalam negeri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×