kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,65   -5,64   -0.62%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Mei, Produksi TBS ANJ Meningkat 10%


Selasa, 03 Juli 2018 / 14:44 WIB
Hingga Mei, Produksi TBS ANJ Meningkat 10%
ILUSTRASI. Tandan Buah Kelapa Sawit


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Mei tahun ini, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mencatat kenaikan produksi Tandan Buah Segar (TBS) di kebun inti sebesar 10% dibandingkan tahun lalu. Jumlah produksi TBS dari kebun inti ini sebanyak 274.800 ton.

“Peningkatan produksi ini disebabkan produktivitas yang semakin meningkat di Kalimantan. Kebun ini merupakan kebun yang baru menghasilkan, serta peningkatan produksi di kebun Sumatra Utara yang jauh lebih baik dari yang diharapkan setelah dampak kemarau panjang di 2016,” ujar Direktur Keuangan ANJ Lucas Kurniawan, kepada Kontan.co.id, Selasa (3/7).

Padahal, Lucas pun membeberkan, di kuartal I tahun ini, produksi TBS dari kebun inti sempat menurun kurang dari 1% secara yoy. Menurutnya, penurunan ini disebabkan program peremajaan (replanting) sebagai upaya menjaga distribusi umur tanaman serta tingkat produktivitas dari seluruh kebun yang dimiliki.

Produksi crude palm oil (CPO) ANJ hingga Mei 2018 tercatat seberat 93.800 ton. Angka ini meningkat sebesar 27% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Produksi CPO ini berasal dari TBS inti, plasma, mitra dan petani independen. ANJ menargetkan, total produksi CPO yang dihasilkan hingga akhir tahun sebanyak 219.000 ton.

Meski begitu, Lucas mengaku, stabilnya tingkat produksi TBS tidak ditopang oleh harga jual CPO. Pasalnya, harga jual rata-rata CPO di kuartal I tahun ini menurun menjadi US$ 581 per ton dari harga jual rata-rata di kuartal I 2017 sebesar US$ 662 per ton. “Akibatnya, pendapatan penjualan mengalami penurunan, dikarenakan penurunan harga jual rata-rata CPO tersebut,” tambah Lucas.

Di kuartal I tahun ini, pendapatan ANJ memang menunjukkan penurunan sebesar 11%. Pendapatan ini merupakan kontribusi dari penjualan kelapa sawit, edamame, dan tepung sagu. Namun, hampir seluruh pendapatan penjualan masih disumbangkan penjualan minyak kelapa sawit. Cuma, Lucas tidak membeberkan bagaimana proyeksi pendapatan di kuartal II tahun ini.

Sementara, di lini bisnis edamame, ANJ masih fokus untuk penyelesaian fasilitas pengolahan edamame beku di Jawa Timur. ANJ berharap, fasilitas pengolahan ini akan selesai di kuartal III tahun ini. “Ini akan dilanjutkan dengan upaya memperoleh sertifikat keamanan pangan serta uji coba produksi. Kami mengharapkan dapat memulai operasi komersial untuk proses edamame beku di kuartal IV 2018,” kata Lucas.

Untuk bisnis tepung sagu, ANJ pun terus melakukan program perbaikan di proses panen dan pengolahan mendukung peningkatan produksi sagu. Meski begitu, jumlah produksi sagu tersebut masih sangat rendah dibandingkan dengan kapasitas terpasang yang sebesar 1.250 ton per bulan. “Proses perbaikan tersebut akan kami teruskan sampai akhir tahun ini sehingga peningkatan produksi secara signifikan dan penurunan biaya produksi dapat kami capai,” kata Lucas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×