kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Mei 2021, defisit anggaran sudah mencapai Rp 219,3 triliun


Senin, 21 Juni 2021 / 14:00 WIB
Hingga Mei 2021, defisit anggaran sudah mencapai Rp 219,3 triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, defisit anggaran sudah mencapai Rp 219,3 triliun hingga Mei 2021. Defisit anggaran tersebut setara 1,32% PDB.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, sepanjang Januari hingga Mei 2021 kas negara tekor hingga Rp 219,3 triliun. Hal ini seiring dengan besarnya kebutuhan belanja untuk menangani dampak pandemi virus corona.

Lebih lanjut, data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, menunjukkan realisasi defisit anggaran tersebut setara dengan 1,32% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Pencapaian defisit APBN dalam lima bulan itu tumbuh 22,24% year on year (yoy) dari realisasi di periode sama tahun lalu sebesar Rp 179,4 triliun. Adapun defisit hingga akhir Mei 2021 setara dengan 21,79% dari outlook akhir tahun ini sejumlah Rp 1.006,4 triliun.

Adapun, belanja negara sudah terealisasi Rp 945,7 triliun hingga akhir Mei 2021. Angka tersebut naik 12,05% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika dirinci, belanja pemerintah pusat Rp 647,6 triliun atau naik 20,53% yoy dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Realisasi anggaran PEN mencapai Rp 226,63 triliun hingga 18 Juni 2021

Sementara itu, pendapatan negara mencapai Rp 726,4 triliun, melonjak 9,31% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat Rp 664,6 triliun.  Pendapatan negara ini sudah 41,66% dari target hingga akhir tahun ini Rp 1.743,6 triliun.

Kemudian, dari sisi pembiayaan hingga akhir Mei 2021, tercatat sebesar Rp 309,3 triliun. Angka tersebut telah mencapai 30,73% dari outlook pembiayaan di akhir tahun ini sebesar Rp 1.006,4 triliun

Namun, angka ini menurun 13,57% yoy jika dibandingkan Mei 2020 yang sebesar Rp 357,9 triliun.

“Pembiayaan sudah lebih tinggi karena memang kita melakukan pembiayaan front loading untuk memitigasi kenaikan suku bunga atau inflasi yang terjadi di Amerika Sertikat (AS),” kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/6).

Selanjutnya: Sri Mulyani sudah tarik utang hingga Rp 309,3 triliun dalam lima bulan pertama 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×