Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Calon presiden baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengerucut pada nama Hidayat Nurwahid dan Anis Matta. Namun, anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memastikan bahwa dirinya tidak akan menggantikan posisi Luthfi sebagai presiden ketujuh PKS.
Menurut Hidayat, kader PKS yang ditunjuk adalah orang yang belum pernah menjadi Presiden PKS. Sementara dirinya sudah pernah.
"Zaman dulu Presiden Soeharto bilang, yang bisa menjadi presiden hanya yang punya pengalaman jadi presiden. Di PKS, kalaupun presiden diganti, mantan-mantan Presiden PKS tidak akan dicalonkan lagi. Kami ingin kader yang baru karena kaderisasi PKS tidak mati, kami punya banyak stok pemimpin," ungkap Hidayat saat dihubungi wartawan pada Jumat (1/2).
Hidayat menyebutkan bahwa kandidat pengganti Luthfi adalah anggota dewan syuro PKS. Presiden PKS juga harus memiliki rekam jejak memimpin organisatoris partai. "Sehingga dia bukan satria piningit yang tiba-tiba menjadi ketua umum partai," tuturnya.
Selain itu, kata Hidayat, sosok presiden baru PKS ini juga merupakan orang yang dicalonkan Ketua Majelis Syuro PKS setelah mendengarkan usulan dari anggota Majelis Syuro yang berjumlah 99 orang.
Meski telah menyebutkan persyaratan tersebut, namun Hidayat belum mau mengungkap beberapa nama yang tengah digodok partai untuk menjabat sebagai Presiden PKS yang baru. "Nanti saja setelah shalat Jumat akan diumumkan siapa orang itu," ujar mantan Presiden PKS ini.
Seperti diberitakan, Luthfi Hasan mengundurkan diri sebagai Presiden PKS pasca-penetapan dirinya sebagai tersangka kasus dugaan impor daging sapi. Pernyataan pengunduran diri itu disampaikan langsung oleh Luthfi, Kamis (31/1/2013) petang, setelah menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News