Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera mengaku telah membaca indikasi bahwa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq akan menjadi target operasi oleh aparat penegak hukum. Wakil Sekertaris Jenderal PKS Mahfud Siddiq menuturkan bahwa sejak beberapa bulan lalu, PKS telah mendapat informasi mengenai beberapa pimpinan dan pejabat publik yang berasal dari PKS menjadi target operasi aparat penegak hukum.
Hal ini lantas terbukti dengan penetapan dan penangkapan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai salah satu tersangka kasus dugaan penyuapan penggolan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Ini kami pahami sebagai bagian dari pertarungan politik tidak sehat dan reaksi balik terhadap sikap-sikap politik kritis PKS dalam beberapa isu," ujar Mahfud saat dihubungi wartawan pada Jumat (1/2).
Menurut Mahfudz, nuansa politik yang terkandung dalam kasus yang turut menyeret LHI itu, sangat kental terlihat. Hal ini tecermin dari penetapan dan juga penahanan terhadap Luthfi yang serba cepat.
"Juga tuduhan pasal menerima suap yang disangkakan begitu cepat, meski LHI tidak pernah menerima uang yang katanya jumlahnya Rp1 miliar," tandas Ketua Komisi I DPR itu.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan dan menahan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Luthfi Hasan Ishaaq dalam mengusut kasus dugaan korupsi rekomendasi impor daging sapi. KPK menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan suap rekomendasi kuota impor daging sapi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News