kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Hidayat: Mobil hybrid sebaiknya diproduksi di sini


Selasa, 08 Mei 2012 / 21:59 WIB
Hidayat: Mobil hybrid sebaiknya diproduksi di sini
ILUSTRASI. Suasana penambangan batubara menggunakan bucket wheel escavator di lokasi penambangan batubara PT. Bukit Asam (PTBA). KONTAN/Hendra Suhara


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah mendorong produksi kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan alias hybrid dapat diproduksi di dalam negeri. Setidaknya tahun ini, kendaraan jenis hybrid keluaran lokal dapat terwujud.

Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada presentasi dua produk hybrid unggulan PT Toyota Astra Motor di Istana, Selasa (8/5).

Pemerintah pun menjanjikan bakal memberikan tax insentif, jika perusahaan otomotif menyanggupi permintaan tersebut. "Saya bilang bisa nggak tahun ini dibikin, baru kita atur tax insentif," katanya.

Pasalnya, dengan memproduksi kendaraan hybrid di dalam negeri dapat memberikan nilai tambah. Terutama menyerap jumlah tenaga kerja dan menggunakan komponen dalam negeri. Dengan demikian, mewujudkan kendaraan hybrid dengan harga yang relatif terjangkau menjadi realistis.

"Saya mendesak agar kebutuhan Indonesia untuk mobil hybrid maupun low cost yang eco car itu kalau bisa produksi sendiri di sini dengan lokalitas 80% - 90 %, dan industri proses di sini sehingga efek dominonya banyak," jelasnya.

Menurut Hidayat, pihak perusahaan otomotif dalam hal ini PT Toyota Astra Motor menyanggupi permintaan ini. Meski proses baru bisa direalisasikan akhir tahun ini. "Mungkin karena mereka harus mendapatkan persetujuan prinsipalnya," jelasnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyetujui pengembangan mobil hybrid. Lantaran sejalan dengan kebijakan penghematan penggunaan bahan bakar. Lebih dari itu, pemerintah pun sudah memikirkan dalam jangka waktu ke depan menggunakan kendaraan hybrid sebagai kendaraan dinas pemerintah.

"Kita sedang memikirkan supaya seluruh kendaraan pemerintah ke depan pake hybrid, karena lebih hemat. Tidak eksklusif Astra. Merek apa saja yang menggunakan hibrid tentu akan kita gunakan," kata Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×