kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hermawan Kartajaya: China merupakan kekuatan ekonomi dunia baru


Jumat, 28 September 2018 / 15:57 WIB
Hermawan Kartajaya: China merupakan kekuatan ekonomi dunia baru
Hermawan Kartajaya


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak dipungkiri China sedang dalam jalur menjadi kekuatan ekonomi dunia baru. Selain pertumbuhan yang tergolong tinggi tiap tahunnya, produk-produk China juga mulai menunjukan taji, ambil contoh Xiaomi, Huawei, lalu ada Oppo dan Vivo, serta tentu saja produk dari grup Alibaba.

Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menjelaskan, China dengan kekuatan besarnya saat ini sudah bukan China yang dulu lagi, hanya copy produk lalu jual murah.

"Mereka sekarang mulai menjadi inovator, kreatif, menghasilkan produk berkualitas, dan diterima pasar. Tidak hanya pasar dalam negeri saja, tapi juga global," ujar Hermawan Kartajaya dalam keterangan persnya, Jumat (28/9).

Hal tersebut diutarakannya ketika mengomentari gelaran 2018 Asian Marketing Summit & China Board Globalization Forum. Konferensi yang dihadiri para pebisnis dari berbagai negara mulai dari China, Singapura, India, sampai Bangladesh tersebut digelar di Guangzhou, China pekan lalu.

Salah satu yang dibahas adalah peran China dalam perekonomian dunia, yang ditenggarai akan menjadi kekuatan ekonomi baru bersaing dengan Amerika Serikat dan Eropa. Hermawan yang juga pakar marketing dunia tersebut setuju dengan peran baru China tersebut, melihat performa mereka beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, China harus terlebih dahulu menjadi wajah Asia baru, the new Asia, bersama dengan Jepang dan Korea Selatan. Jepang dikenal dengan inovasinya dan hadir lewat brand-brand seperti Sony sampai Toyota. Sementara Korea Selatan hadir lewat kreativitasnya, terutama dalam mengembangkan industri budaya mereka ke seluruh dunia lewat K-Pop.

"Kalau kita berbicara konsep CIE, Creativity, Innovation, Entrepreneurship, China itu akan melengkapi Jepang dan Korea lewat entrepreneurship. Mereka sangat kuat di sana. Contoh paling sahih adalah kehadiran Jack Ma dengan Alibaba-nya. Huawei pun mulai merajai pasar smartphone dunia. Itu akan menjadikan mereka sebagai The New Asia dan bersaing di dunia dengan kekuatan ekonomi barat," sambung Hermawan.

Namun ia menggarisbawahi bahwa China akan menjadi kekuatan baru asalkan benar-benar mau membuka ekonomi mereka. Ekonomi yang sangat terbuka akan mendorong entrepreneurship masyarakatnya berkembang dan membuat mereka terkoneksi lebih luas dengan dunia dagang global.

Jika Amerika semakin eksklusif, China harus mampu menunjukan inklusifitasnya dengan perekonomian terbuka tersebut. Mereka harus mampu menjalin hubungan erat dengan berbagai negara yang memang memiliki potensi sebagai kekuatan ekonomi baru di masa depan.

"Salah satunya China harus mau berteman dengan ASEAN. Di masa depan ASEAN akan menjadi kekuatan ekonomi baru. Intinya, perang dagang bisa menjadi oportuniti China jika mereka meningkatkan inklusifitas dan berpartner dengan kekuatan-kekuatan ekonomi potensial lainnya," kata Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×