kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Heboh kalung antivirus corona dari Kementerian Pertanian, bagaimana ceritanya?


Sabtu, 04 Juli 2020 / 21:31 WIB
Heboh kalung antivirus corona dari Kementerian Pertanian, bagaimana ceritanya?
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menyematkan kalung antivirus corona kepada salah seorang jurnalis Jumat 3 Juli 2020 di Jakarta


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian menyatakan akan memproduksi massal kalung dan minyak antivirus corona pada Agustus 2020.

Kalung dan minyak antivirus corona ini didapatkan dari hasil penelitian Balai Peneilitan dan Pengembangan Kementerian Pertanian dari tanaman kayu putih.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dari sebanyak 700 jenis tanaman kayu putih, ada satu tanaman yang dia klaim mampu membunuh virus corona apabila terjadi kontak dengan anggota tubuh.

Syahrul menjelaskan hal ini pada sela-sela jumpa pers seusai bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat (3/7), di Kantor Kementerian PUPR. Pernyataan Syahrul ini juga diunggah di akun Youtube Kementerian Pertanian.

"Ini antivirus corona, dari hasil penelitian dari litbang Kementerian Pertanian. Berasal dari pohon kayu putih. Dari 700 jenis pohon kayu putih satu yang bisa mematikan virus corona. Ini hasil laboratorium kita, dan bulan depan akan kami produksi," kata Syahrul saat ditanya wartawan apa manfat kalung yang baru-baru ini ia kenakan.

Pada kesempatan itu Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono ikut menimpali pernyataan Syahrul.

"Kalau tidak yakin, coba!" kata Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono. Syahrul kemudian menjelaskan, antivirus yang ia klaim mampu membunuh virus corona ini sudah dilakukan uji coba.

"Kalau kontak selama 15 menit bisa membuh 42% dari virus corona (yang terpapar ke tubuh), kalau setengah jam bisa 80% virus corona mati," katanya.

SELANJUTNYA>>


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×