kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hatta sebut laporan Dahlan Iskan fitnah luar biasa


Rabu, 28 November 2012 / 12:16 WIB
Hatta sebut laporan Dahlan Iskan fitnah luar biasa
ILUSTRASI. Periksa kurs dollar-rupiah Bank Mandiri jelang tengah hari ini, Senin 30 Agustus 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/08/2021,


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Hatta memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR. Anggota Komisi XI itu dilaporkan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait dugaan meminta jatah BUMN.

Muhammad Hatta yang biasa dipanggil Charlie membawa bukti foto bahwa ia tidak ikut pertemuan pada tanggal 1 Oktober 2012. Hatta dilaporkan Dahlan karena diduga ikut dalam pertemuan dengan Direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) pada tanggal 1 Oktober 2012.

Hatta mengaku saat itu sedang berada di Klaten untuk mensosialisasikan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Saya bicara tentang undang-undang dan berbagi pengetahuan dengan khalayak, akademisi di Klaten," kata Hatta usai diperiksa BK, Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Hatta mengatakan, laporan Dahlan merupakan fitnah terhadap dirinya. "Ini fitnah keji, luar biasa dashyat yang berbahaya bagi sesama penyelenggara negara, sudah salah pergantian nama terus salah lagi," katanya.

Hatta mengaku sedang mempertimbangkan gugatan hukum kepada Dahlan Iskan. Ia menilai Dahlan sudah salah menuding dirinya dan temannya Muhammad Ichlas El Qudsi.  "Ini memang fitnah tapi Rasulullah masih mengampuni, kami harus berpikir jelas dan jernih," katanya.

Hatta juga membantah melakukan pertemuan-pertemuan non formal diluar DPR dengan Direksi BUMN. " Saya nggak paham, saya nggak ikut, saya memang anggota panitia kerja Merpati tapi engga paham itu," tuturnya. Ferdinand Waskita/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×