kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hatta : Presiden belum setuju redenominasi


Selasa, 25 Januari 2011 / 21:01 WIB


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menyetujui penyederhanaan nilai mata uang atau redenominasi mata uang Rupiah.

Meskipun SBY sudah memberikan izin untuk pembahasan redenominasi dilanjutkan tapi belum menyatakan persetujuannya. "Presiden seingat saya tidak mengatakan sudah setuju tapi jangan menutup diri terhadap sebuah pemikiran. Tetapi, pemikiran itu harus didiskusikan harus dibicarakan," kata Hatta, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (25/1)

Redenominasi dinilai penting untuk menyederhanakan pencatatan. Selain itu, secara psikologis redenominasi dapat meningkatkan posisi tawar nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimistis redenominasi akan rampung pada 2011, menyusul adanya izin dari SBY untuk melanjutkan pembahasan
redenominasi.

Untuk itu, Presiden telah menunjuk Wapres Boediono sebagai Ketua Tim Koordinasi Redenominasi. Sesuai rencana, BI akan melakukan tahap sosialisasi pada 2011-2012 dan dilanjutkan dengan masa transisi selama 2 tahun. BI mengharapkan redenominasi ini dapat tuntas pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×